Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelibatan Pengusaha Daerah Kurangi Gap Kompetensi Kontraktor

Pelaku usaha sektor konstruksi menyambut baik rencana pemerintah untuk melibatkan pengusaha daerah dalam pembangunan proyek strategis nasional.
Ilustrasi: Sebuah alat berat backhoe beraktivitas pada proyek pembuatan jalan yang menghubungkan Gedebage dan Majalaya di Desa Tegalluar-Bojongsoang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu./Ilustrasi-Bisnis.com
Ilustrasi: Sebuah alat berat backhoe beraktivitas pada proyek pembuatan jalan yang menghubungkan Gedebage dan Majalaya di Desa Tegalluar-Bojongsoang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu./Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha sektor konstruksi menyambut baik rencana pemerintah untuk melibatkan pengusaha daerah dalam pembangunan proyek strategis nasional.

Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Errika Ferdinata menuturkan bahwa langkah pemerintah untuk melibatkan pengusaha swasta sangat baik karena pembangunan proyek strategis nasional (PSN) tidak hanya memeratakan pembangunan, tetapi juga memeratakan kompetensi para pekerja.

"Selama ini terdapat gap yang cukup tinggi antara kompetensi kontraktor di Jakarta dan daerah sehingga dengan melibatkan pengusaha daerah ini maka gap itu tidak terlalu tinggi," ujarnya kepada Bisnis, Senin (16/4/2018) malam.

Dengan melibatkan pengusaha daerah, tuturnya, kompetensi yang dimiliki kontraktor daerah pun meningkat dan pembangunan PSN cepat dilakukan dan selesai.

"Kalau dikasih kesempatan, mereka mampu membangun dan terlibat dalam proyek PSN," kata Errika.

Meskipun masih ada kontraktor daerah yang kemampuannya belum mumpumi, pemerintah diminta untuk memberi pelatihan agar kemampuan mereka meningkat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agan pengimplementasian PSN tidak menggantungkan APBN, tetapi juga melibatkan swasta di daerah.

Hal itu diungkapkan dalam sambutannya pada rapat terbatas terkait evaluasi PSN di Kantor Kepresidenan, Senin (16/4/2018).

"Saya ingin tekankan lagi mengenai pembiayaan PSN yang tidak mungkin hanya mengandalkan APBN. Untuk itu, perlu dilakukan model-model pembiayaan alternatif pembiayaan yang kreatif yang menarik minat investor untuk ikut membiayai PSN," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper