Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies/Asita) menilai kurangnya promosi Pulau Karimunjawa menjadi penyebab maskapai enggan membuka rute ke destinasi tersebut
Ketua DPP Asita, Asnawi Bahar mengakui Karimunjawa sudah cukup dikenal. Namun, sebagus apapun destinasi wisata tanpa ada upaya promosi secara terus-menerus akan percuma.
"Harus ada branding dan advertising, untuk selanjutnya destinasi itu bisa dijual. Maskapai tidak mungkin mau bunuh diri untuk membuka rute yang seat load factor [tingkat keterisian kursi] sedikit," kata Asnawi, Kamis (12/4/2018).
Dia menambahkan pemerintah daerah setempat harus melakukan promosi dan branding secara terus menerus. Menawarkan sejumlah daya tarik untuk mendatangkan wisatawan datang.
Padahal, lanjutnya, selama ini Karimunjawa telah memiliki akomodasi yang cukup untuk wisatawan. Kendati demikian, industri jasa seperti hotel maupun restoran perlu digarap lebih serius jika ingin menarik para pelancong.
"Kalau permintaan pasar tinggi, pasti sudah banyak maskapai yang buka rute. Saat ini wisatawan hanya melalui jalur laut," ujarnya.
Baca Juga
Wings Air, salah satu perusahaan maskapai milik Lion Air Group, diketahui sedang menjajaki kemungkinan untuk membuka rute penerbangan dari dan ke Pulau Karimunjawa.
Hingga saat ini, maskapai yang membuka penerbangan ke Karimunjawa hanya Airfast Indonesia dengan rute Karimunjawa--Surabaya PP. Dalam situs resmi Airfast, penerbangan hanya dilayani sebanyak 3 kali per pekan.