Bisnis.com, JAKARTA—Pengamat penerbangan menilai investor pemenang proyek Terminal 2 Bandara Hang Nadim Batam bisa memperoleh profit maksimal jika bandara tersebut menjadi pengumpul (hub) dan pengumpan (spoke).
CEO Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati mengatakan peluang keuntungan bandara tersebut tidak terlalu besar jika hanya mengandalkan trafik lokal dan out bound. Selain itu, jumlah penduduk di Batam juga sedikit.
"Investor untung jika Bandara Batam menjadi hub dan spoke. Apalagi sudah masuk era Asean Open Sky sejak 2015," kata Arista, Selasa (10/4/2018).
Dia menjelaskan Batam bisa menjadi hub dari luar negeri seperti Bangkok, Chiang Mai, Hong Kong, dan Manila. Adapun, penumpang dari rute internasional bisa diarahkan menuju kota besar Indonesia seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Denpasar.
Menurutnya, perlu ada uji coba terlebih dahulu karena selama ini belum pernah dilaksanakan, meskipun ada potensi. Pihaknya tidak mempermasalahkan investor mendapatkan hak pengelolaan, selama hanya mengelola operasional.
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BP) Batam melansir ada 17 investor yang berminat untuk menggarap Terminal 2 Bandara Hang Nadim Batam. Terminal baru ini akan mendongkrak kapasitas penumpang menjadi 10 juta per tahun.
Nantinya, investor yang terpilih bakal mengeluarkan investasi untuk membangun terminal baru. Sebagai gantinya, investor akan mendapat hak pengelolaan dalam durasi tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
