Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lapangan Peti Kemas Teluk Lamong Diperluas 50%

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menandatangani kontrak perluasan lapangan penumpukan peti kemas Terminal Teluk Lamong senilai Rp400 miliar dengan PT Nindya Karya (Persero).
Petugas keamanan mengawasi alat pengangkat kontainer yang beroperasi di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/5)./Antara-Didik Suhartono
Petugas keamanan mengawasi alat pengangkat kontainer yang beroperasi di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/5)./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menandatangani kontrak perluasan lapangan penumpukan peti kemas Terminal Teluk Lamong senilai Rp400 miliar dengan PT Nindya Karya (Persero).

Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara mengatakan perluasan lapangan penumpukan di Teluk Lamong membuat kapasitas bertambah dari 10 blok menjadi 15 blok. "Kapasitasnya bertambah dari 1 juta TEUs menjadi 1,5 juta TEUs," ujarnya dalam siaran pers hari ini, Selasa (10/4/2018). 

Ari menambahkan Terminal Teluk Lamong dirancang menjadi pelabuhan dengan kapasitas peti kemas terbesar di Pelabuhan Tanjung Perak. Kapasitas ultimate Terminal Teluk Lamong mencapai 30 blok lapangan penumpukan dengan daya tampung 6,5 juta TEUs.

Untuk diketahui, Terminal Teluk Lamong merupakan pelabuhan pertama yang menerapkan bongkar muat kontainer semi otomatis. Pelabuhan ini juga dirancang menjadi terminal ramah lingkungan atau green port.

Indrajaya Manopol, Direktur Utama Nindya Karya, mengatakan pihaknya menargetkan pengerjaannya perluasan  lapangan penumpukan bisa rampung selama 18 bulan, lebih cepat dari durasi yang tertera dalam kontrak selama 24 bulan.

"Pelindo III akan diuntungkan jika proyek selesai lebih cepat, karena (infrastruktur yang dibangun) jadi dapat segera digunakan" ujarnya.

Sebelumnya, kolam pelabuhan di Teluk Lamong juga akan dikeruk sehingga memiliki kedalaman -16 LWS.

Dothy, Direktur Utama Terminal Teluk Lamong, mengatakan saat ini kedalaman kolam pelabuhan di Teluk Lamong mencapai 14 meter muka air laut (LWS). Kolam sedalam itu menurutnya sudah bisa mengakomodasi kapal-kapal berbobot mati 80.000 ton. 

Dothy menyebut, semakin besar ukuran kapal, potensi efisiensi yang bisa dicatat juga semakin tinggi bagi pelaku industri logistik.

Dengan kedatangan kapal besar, Dothy menilai investasi yang dilakukan perseroan sudah mulai membuahkan hasil.

"TTL sangat siap melayani kapal berukuran besar karena saat ini memiliki kedalaman kolam pelabuhan hingga -14 meter LWS (di bawah permukaan air), nantinya akan dikeruk menjadi -16 meter LWS,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper