Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penyewa Apartemen di Cina Membengkak

Lembaga riset L+Research Institute, salah satu unit penelitian real estate dari agen Lianjia mengestimasikan jumlah penyewa apartemen di China akan mencapai 230 juta pada 2025.
Properti di China/Istimewa
Properti di China/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA –  Lembaga riset L+Research Institute, salah satu unit penelitian real estate dari agen Lianjia mengestimasikan jumlah penyewa apartemen di China akan mencapai 230 juta pada 2025.

Dikutip dari Reuters.com, pada Selasa (10/4/2018), pada 2025 jumlah penyewa apartemen diprediksi mencapai 230 juta, naik 160 juta dari 2015. Hal ini memperlihatkan total nilai sewa dari pasar properti di Cina meningkat menjadi 2,9 triliun yuan atau setara dengan US$460 miliar pada 20025, dari 1 triliun pada 2015.

Selain itu, Lianji juga mengatakan, jumlah sewa apartemen di Cina meningkat 40% pada 2017, dibandingkan pada pertumbuhan yang kurang dari 15% pada 2015. Saat ini, pengembang terbesar Cina, Country Garden Holdings yang mendirikan bisnis sewa pada akhir tahun lalu dan menyusun rencana agresif untuk memiliki 1 juta apartemen sewa dalam tiga tahun. Mereka menyatakan kepada wartawan, bahwa bisnis ini cukup keras bagi perusahaan yang baru memulai pada sektor sewa hunian.

Keuntungan dari sewa properti lebih rendah dibandingkan penjualan. Chief Financial Officer Country Garden Holdings Bijun Wu mengatakan di bawah support pemerintah, penyewaan ini akan menjadi bisnis yang ramah bagi industri. Selain membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan uang tunai guna menyewakan rumah, pengembang juga menargetkan para professional muda dengan pendapatan terbatas membuat pemilik tanah tidak dapat menagih sewa yang lebih tinggi, yang mereka inginkan, dan sesuai perkataan analis

Pengembang seperti Vanke, biasanya menyewakan atau membeli aset yang tak dimanfaatkan seperti misalnya hotel, kantor, dan pergudangan. Lalu melakukan pengembangan ulang menjadi unit yang bisa disewakan sebagai cara membuat pengembalian kembali lebih besat dari yang digelontokan untuk membeli lahan dan melakukan pengembangan kawasan.

Pengembang Vanke mengatakan kepada Reuters tahun lalu, bahwa margin keuntungan dari pengembangan ulang ini berkisar antara 20% sampai 30%. Dimana ini berbanding lurus dengan margin keuntungan perusahaan 26,2% untuk pengembangan bisnis properti tahun 2017. Untuk sewa apartemen, harga rata-rata untuk Vanke adalah 300.000 yuan atau setara dengan US$47,6 per unit.

Berdasarkan analisis, dengan rata-rata pendapatan sewa dari 3000 yuan per bulan bisa memakan waktu 8,3 tahun untuk pembayaran kembali di luar bunga. Ada pun pendapatan bersih Vanke dari sewa apartemen berada di kisaran 5% sampai 6%, tetapi untuk pengembang dengan skala lebih kecil bisa lebih kecil dari angka tersebut. Menurut analis CLSA Nicole Wong, hasil awal untuk bisnis ini sekitar 4%, tetapi dalam beberapa kasus buruk itu hanya bisa impas.

"Jika mencapai skala besar, pengembang dapat memperoleh pendapatan yang bagus, dan juga mendapat keuntungan dari spin-off nanti ... laba yang dihemat dapat mencapai 8% hingga 9%,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro