Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah hotelier mencoba mencari cara untuk bertahan dalam menghadapi kompetisi bisnis perhotelan.
Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan dengan meningkatkan tarif menginap jelas bukan menjadi opsi karena customer cukup sensitif terhadap tarif. Para hotelier mencoba menawarkan paket spesial seperti paket weekend, paket meeting residensial, serta paket musiman, seperti paket paskah dan lainnya untuk menarik tamu.
Dia mengatakan beberapa tahun lalu tarif kamar hotel yang ditawarkan online travel lebih rendah ketimbang tarif yang dipublikasikan hotel. Pemilik hotel dan online travel sepakat untuk menawarkan tarif terbaik bagi kustomer. Hal itu membuat masyarakat memilih pemesanan online dan mempengaruhi tarif sewa rata-rata harian.
Kondisi itu juga membuat sejumlah hotelior meninjau kembali kerja sama dengan pemilik travel online. Kini, tarif yang ditampilkan antara pemilik online travel sama dengan yang dipublikasikan hotel.
“Sekarang untuk mempertahankan tamu, sebagian besar jaringan hotel mengembangkan mesin pencarian sendiri. Mereka menawarkan tarif special atau paket jika tamu membooking melalui website hotel atau mellaui aplikasi seluler,” katanya Rabu (5/4/2018).
Optimalisasi pemesanan melalui mesin pemesanan online sejalan dengan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia. Ada sekitar 132,7 juta pengguna internet di Indonesia dengan 50% penetrasi.
Baca Juga
Bahkan total pengeluaran konsumen e-commerce dalam kategori perjalanan dan akomodasi sepanjang 2017 mencapai US$ 2,417 miliar. Peningkatan 23% dibandingkan dengan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
