Bisnis.com, JAKARTA — PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) mempelajari kemungkinan untuk membuka perkebunan baru untuk tebu di luar wilayah Jawa.
Direktur Utama RNI Didiek Prasetyo mengatakan saat ini perusahaannya sedang mensurvei sejumlah daerah di wilayah timur Indonesia untuk dijadikan areal perkebunan gula baru. Namun mengenai detilnya dia belum mau mengungkapkan. "Kita lagi survei lahan [di Indonesia Timur], tapi mohon maaf belum bisa saya sebutkan dimana saja," katanya kepada Bisnis, Selasa (13/3).
Dia mengatakan peluang untuk membuka perkebunan tebu di luar jawa sangat besar, karena pemerintah memberikan dukungan dalam sektor tersebut. Oleh sebab itu, RNI sebagai BUMN berniat untuk mengekspansi wilayah-wilayah baru.
"Saya pikir peluang untuk membuka perkebunan di luar jawa sangat terbuka lebar karena Pemerintah memang ingin memajukan perkebunan kita khususnya bagi industri gula," katanya.
Dia pun menilai wilayah Timur Indonesia, berpotensi untuk dijadikan sebagai wilayah perkebunan seperti tebu, kopi, karet dan sawit. Potensi tersebut dapat terbentuk karena Indonesia secara garis besar memiliki iklim yang cocok bagi tanaman-tanaman tersebut.
"Indonesia menurut saya ditinjau dari iklim mikro maupun makro cocok untuk tanaman perkebunan sawit, karet, kopi, tebu, termasuk wilayah Timur Indonesia," katanya.
Sementara itu, Badan Ketahanan Pangan melalui PM Kementan no. 830 tahun 2016 Tentang Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional menetapkan 9 provinsi dan 51 kabupaten akan dijadikan sentra perkebunan tebu.