Bisnis.com, JAKARTA — Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) mengajak Indonesia meningkatkan sinergi seiring banyaknya rencana pembangunan infrastruktur yang digagas pemerintah.
Director AIIB, Christopher Legg mengatakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo merupakan kesempatan yang baik untuk mengetahui keinginan Indonesia terhadap AIIB.
“Ini merupakan kesempatan untuk mendengar langsung dari Presiden, karena Indonesia sangat tertarik membangun infrastruktur. Jika [proyek infrastruktur] dilakukan bersama dengan AIIB akan sangat efektif dan efisien,” tuturnya seusai bertemu Kepala Negara di Istana Bogor, Senin (12/3/18).
Secara global, AIIB menargetkan dapat memberikan pinjaman menjadi US$10 miliar per tahun setelah 2020. Sejauh ini, berdasarkan data yang dikutip dari laman resmi AIIB, institusi tersebut telah memberikan pinjaman sejak berdiri senilai US$4,2 miliar.
Sebagai pemegang saham, Indonesia menempati posisi ke 6 di wilayah regional dengan persentase 3,61%. Pemegang saham utama, China memiliki 32%, diikuti India 8,99%, Russia 7,02%, Korea Selatan 4,02%, serta Australia 3,9%.
Pembiayaan investasi infrastruktur sendiri paling besar dikucurkan AIIB di India mencapai US$1,07 miliar, diikuti oleh Azerbaijan US$600 juta, sementara Indonesia senilai US$441,5 juta.
Baca Juga
Saat ini, lanjut Legg, AIIB memiliki tantangan untuk meningkatkan kapasitas internal, terutama membangun SDM. Lembaga pemberi pinjaman pendanaan infrastruktur yang dibentuk pada 2014 ini, relatif muda dan memerlukan peningkatan tata kelola kapasitas pendanaan.
Sementara itu, Direktur AIIB Rionald Silaban mengatakan kedatangan board director AIIB ke Istana Bogor, dalam rangka courtesy call dengan Presiden Jokowi. Selain itu, rombongan AIIB juga akan meninjau sejumlah proyek di Jogja dan Solo.
Menanggapi permintaan pembangunan kantor pusat AIIB di Jakarta oleh Presiden Joko Widodo saat melakukan lawatan kerja ke China pada 2016, Rionald mengatakan masih fokus untuk mengembangkan kapasitas internal. “Kalau masa mendatang mungkin bisa terealisasi, tapi kalau saat ini masih foku ke building up di kantor AIIB yang ada,” katanya.