Bisnis.com, JAKARTA--Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organization, ICAO, menyebutkan skor layanan navigasi Indonesia sebesar 84,09% pada 2017.
Berdasarkan situs resmi ICAO, organisasi tersebut menilai delapan bidang audit secara individual untuk memastikan negara anggota secara efektif dan konsisten menerapkan elemen penting sistem pengawasan keselamatan.
Salah satu bidang yang dinilai adalah Air Navigation Services. Indonesia meraih skor 84,09% atau lebih tinggi dari rata-rata dunia yang hanya 62,43%.
Kendati demikian, skor tersebut masih kalah dengan negara tetangga, Singapura yang meraih angka 98,26% dalam hasil audit pada 2010.
Negara lain yang mencatatkan hasil tinggi antara lain Jepang 87,72% (hasil audit 2010), Uni Emirat Arab 97,66% (2015), Prancis 87,21% (2017), dan Jerman 85,55% (2017).
Hasil audit tersebut memungkinkan ICAO menilai kemampuan pengawasan keselamatan negara anggota dan untuk menghasilkan analisis keamanan penerbangan secara komprehensif, termasuk pengembangan serta efektivitasnya.
Baca Juga
Hingga Desember 2017, ICAO telah mengaudit 185 negara anggota termasuk Indonesia dari aspek Comprehensive Approach (CSA) dan Continuous Monitoring Approach (CMA). Hasil tersebut merepresentasikan 96% negara anggota yang memiliki tanggung jawab keselamatan lalu lintas udara.
Berikut hasil lengkap audit ICAO terhadap delapan bidang keselamatan penerbangan Indonesia pada 2017:
1. Primary Aviation Legislation and associated civil aviation regulations 71,43% (rata-rata dunia 71,46%)
2. Civil Aviation Organizational structure 69,23% (67,75%)
3. Personnel Licencing activities 75% (72,87%)
4. Aircraft Operations 87,5% (67,97%)
5. Airworthiness of civil aircraft 90,91% (77,28%)
6. Aerodromes 72,73% (58,53%)
7. Air Navigation Services 84,09% (62,43%)
8. Accident and Serious incident investigations 63,73% (55,54%)
