Bisnis.com, KUTAI TIMUR--Kementerian ESDM mendorong para pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan IUP Khusus (IUPK) untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sendiri yang excess power-nya bisa disalurkan kepada masyarakat.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan hal tersebut bisa membantu peningkatan rasio elektrifikasi di daerah setempat. Selain itu, harga jual listrik dari excess power diyakini sangat kompetitif.
Saya mendorong semua perusahaan pemegang IUPK atau IUP besar untuk membuat PLTU mulut tambang sendiri yang kira-kira sepertiganya bisa disalurkan ke masyarakat," ujarnya dalam acara peresmian PLTU Tanjung Bara dan penjualan excess power-nya milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Sangatta, Kutai Timur, Kamis (8/3/2018).
Jonan menambahkan pihaknya pun akan mempersilakan KPC untuk menambah produksinya asal mau menambah kapasitas PLTU-nya juga. Dengan demikian, tambahan kapasitas listrik untuk Kutai Timur pun akan bertambah.
"Boleh saja kalau mau meningkatkan produksi, tapi tambah PLTU. Kalau ada tambahan lagi, bikinlah 3x100 MW misalnya," tutur Jonan.
Sementara itu, anggota Direksi KPC Andrew C. Beckham mengatakan sebelumnya kapasitas PLTU Tanjung Bara hanya 2x5 MW. Seiring peningkatan produksi hingga di atas 60 juta ton batu bara per tahun, kebutuhan listrik pun meningkat drastis.
"Dengan tambahan 3x18 MW kapasitas kami jadi 64 MW. Kami berharap ke depannya bisa melistriki seluruh Sangatta," ujarnya.