Bisnis.com, JAKARTA — Sekitar 50 pengembang listrik swasta akan berkompetisi untuk menjadi mitra PT Pembangkitan Jawa—Bali (PJB) dalam mengerjakan beberapa proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berada di mulut tambang batu bara.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah menugaskan anak perusahaannya, PJB dan PT Indonesia Power, untuk mengelola beberapa PLTU mulut tambang di Sumatra dan Kalimantan dengan total kapasitas 6.000 megawatt (MW).
Beberapa proyek pembangkit tersebut, antara lain PLTU mulut tambang Jambi, PLTU mulut tambang Riau, PLTU mulut tambang Sumsel 6, PLTU mulut tambang Kaselteng 3, PLTU mulut tambang Kaselteng 4, PLTU mulut tambang Kaselteng 5, PLTU mulut tambang Kaltim 3, dan PLTU mulut tambang Kaltim 5.
Untuk mengerjakan proyek tersebut, anak perusahaan PLN yang fokus di usaha pembangkitan itu membutuhkan mitra.
Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan saat ini proses pemilihan mitra masih dalam tahap seleksi. “Lagi proses,”ujar Iwan kepada Bisnis, baru-baru ini.
Proyek-proyek PLTU mulut tambang tersebut cukup banyak diminati oleh pengembang swasta. Iwan mengungkapkan sampai Januari 2018, total pendaftar telah mencapai sekitar 50 perusahaan.
“Sampai Januari yang daftar sekitar 50, yang masukan Februari saya belum update,”kata Iwan.
Sebelumnya, Iwan menuturkan bahwa untuk mengerjakan proyek tersebut, pihaknya mencari mitra baik asing maupun lokal. Untuk menggaet mitra asing, PJB menggelar paparan ke beberapa negara, seperti China dan beberapa negara lainnya.
Namun, Iwan belum membeberkan wilayah pembangkit yang mana saja yang akan mereka kelola karena masih melakukan seleksi untuk mencari mitra.
PLTU dengan skema mulut tambang merupakan bagian dari megaproyek pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW yang ditargetkan beroperasi pada 2021.