Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Impor Jagung, Darmin Nasution Ikuti Amran Sulaiman

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku mengikuti pilihan Kementerian Pertanian yang tetap memilih melakukan pengetatan rekomendasi impor jagung.
Petani memanen jagung saat panen di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (13/12)./ANTARA-Maulana Surya
Petani memanen jagung saat panen di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (13/12)./ANTARA-Maulana Surya

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku mengikuti pilihan Kementerian Pertanian yang tetap memilih melakukan pengetatan rekomendasi impor jagung.

Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (2/3/2018), Darmin mengatakan produksi jagung mengalami kenaikan, begitu juga dengan harga jagung yang kenaikannya dianggap tidak terlalu signifikan.

Menurutnya, kebutuhan jagung untuk pakan ternak, dapat disubtitusi dengan menggunakan gandum kualitas rendah.

“Memang produksi [jagung] naik, tapi apakah sudah cukup saya belum bisa jawab dengan baik. Tapi kalau ada kurangnya, itu kan dipakai untuk makanan ternak bukan orang, jadi masih ada gandum jelek,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengaku tidak ambil pusing terhadap laporan yang diterbitkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang memprediksi konsumsi kedelai akan melonjak akibat regulasi pengetatan pemberian rekomendasi impor jagung.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan pemerintah tidak perlu melakukan impor jagung karena sudah berhasil melakukan ekspor dan memenuhi pasokan dalam negeri.

"Mengapa impor? Saya [akan ] ekspor jagung 26.000 ton, [lalu] 56.000 ton," katanya, Kamis (1/2/2018).

Terkait dengan sikap Mentan, Darmin pun mengaku tidak dapat berbuat banyak dan mengikuti pilihan Kementan.

“Mau gimana lagi, yang namanya rekomendasi memang dari beliau,” tutur Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper