Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku mengikuti pilihan Kementerian Pertanian yang tetap memilih melakukan pengetatan rekomendasi impor jagung.
Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (2/3/2018), Darmin mengatakan produksi jagung mengalami kenaikan, begitu juga dengan harga jagung yang kenaikannya dianggap tidak terlalu signifikan.
Menurutnya, kebutuhan jagung untuk pakan ternak, dapat disubtitusi dengan menggunakan gandum kualitas rendah.
“Memang produksi [jagung] naik, tapi apakah sudah cukup saya belum bisa jawab dengan baik. Tapi kalau ada kurangnya, itu kan dipakai untuk makanan ternak bukan orang, jadi masih ada gandum jelek,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengaku tidak ambil pusing terhadap laporan yang diterbitkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang memprediksi konsumsi kedelai akan melonjak akibat regulasi pengetatan pemberian rekomendasi impor jagung.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan pemerintah tidak perlu melakukan impor jagung karena sudah berhasil melakukan ekspor dan memenuhi pasokan dalam negeri.
"Mengapa impor? Saya [akan ] ekspor jagung 26.000 ton, [lalu] 56.000 ton," katanya, Kamis (1/2/2018).
Terkait dengan sikap Mentan, Darmin pun mengaku tidak dapat berbuat banyak dan mengikuti pilihan Kementan.
“Mau gimana lagi, yang namanya rekomendasi memang dari beliau,” tutur Darmin.