JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol masih mengevaluasi kelanjutan pembangunan jalan tol Tomang—Bandara Soekarno-Hatta yang diprakarsai oleh PT Jasa Marga Tbk. bersama PT Toll Square Jakarta dan PT Waskita Toll Road.
Berdasarkan data BPJT, badan usaha jalan tol tersebut sebelumnya diberi waktu 8 bulan atau sampai 30 Januari 2018 untuk menyiapkan dokumen studi kelayakan, desain awal, dan dokumen perencanaan tanah.
Tahapan tersebut merupakan tahapan akhir sebelum disetujui atau tidak mendapatkan izin prakarsa dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kepala Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol BPJT Eka Pria Anas mengatakan bahwa saat ini hasil studi kelayakan tersebut masih dipelajari oleh BPJT.
"Tol bandara tersebut masih dalam proses evaluasi oleh BPJT," katanya kepada Bisnis, Senin (26/2).
Eka mengharapkan supaya kepastian mengenai persetujuan prakarsa tersebut dapat selesai paling cepat 1 bulan ke depan. "Kami harapkan tidak terlalu lama ya, 1 atau 2 bulan," katanya.
Baca Juga
Eka mengatakan bahwa perkiraan nilai investasi hanya untuk konstruksi jalan tol layang atau elevated rata-rata mencapai Rp300 miliar per kilometer. Dengan rencana panjang 20 kilometer, perkiraan nilai investasi jalan tol tersebut mencapai Rp6 triliun.
"Jadi, dikira-kira saja karena untuk elevated biasanya perlu biaya Rp300 miliar per kilometer konstruksi, sementara panjang jalannya sekitar 20 kilometer," ujarnya.