Bisnis.com, JAKARTA— Pengembangan industri berbasis Agro di Indonesia diharapkan bisa menggarap produk olahan setengah jadi yang dinilai menjadi tantangan paling besar di sektor ini.
Pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Bayu Krisnamurthi menyebutkan para pemain industri di dalam negeri kerap mengarahkan industrinya ke end product.
Padahal, ada kebutuhan lain yang juga sangat besar yakni produk olahan di segmen intermediary product.
“Untuk intermediary product makanan, luar biasa banyak [permintaanya]. Saya sering gunakan ilustrasi ke mahasiswa, kita sering over supply telur, tapi kita impor telur bubuk,”katanya belum lama ini.
Bayu memeberi contoh kebutuhan telur bubuk untuk industri biskuit yang tak mungkin menggunakan telur segar karena banyaknya bahan telur yang dibutuhkan.
Untuk itu, telur bubuk dibutuhkan sebagai pengganti telur segar.
Baca Juga
Namun, produksi telur bubuk di Indonesia menurutnya masih langka sehingga harus diimpor dari negara lain. Padahal, produksi telur di Indonesia cukup melimpah.
Tak hanya telur bubuk, hal serupa juga terjadi pada produk lain seperti ikan bubuk dan lainnya.
“Jadi, mohon juga dilihat, sebagai bagian dari strategi industrialisasi kita, tidak harus semuanya pergi ke downstream, yang plaing hilir, kita juga harus bidik industri menengahnya,” pungkasnya.