Bisnis.com, JAKARTA--Properti kelas bawah akan tumbuh membaik pada 2018 sedangkan untuk perkantoran akan memburuk karena over supply, dan kelas ruko akan stabil.
Tanto Kurniawan, senior konsultan properti dalam kesempatan diskusi Prospek Properti di Jakarta, 9 Februari 2018 menjelaskan properti yang akan tumbuh baik di kelas rumah menengah bawah rentang harga Rp150 juta - Rp250 juta dan rumah menengah rentang Rp900 juta sampai Rp1,5 miliar. Sementara untuk apartemen kelas menengah rentang harga Rp120 juta - Rp200 juta per unit.
Selain itu untuk apartemen menengah rentang Rp400 juta sampai Rp600 juta, menurut Tanto juga akan tetap membaik.
Tanto memperkirakan, untuk apartemen kelas menengah atas rentang harga Rp2 miliar sampai Rp5 miliar yang tidak akan terlalu baik. Demikian juga kelas office yang masih memburuk pada 2018.
Meski secara umum properti akan membaik, Tanto tetap menyarankan agar bank, pengembang dan konsumen tetap harus prudent.
"Bank sudah menganggap jaminan atas KPR lebih solid, ada jaminan produk dan corporate guarantee,"katanya pekan lalu.
Dalam acara yang sama, Eko B Supriyanto, Direktur Biro Riset InfoBank mengatakan pada 2017 kredit properti telah tumbuh di atas pertumbuhan kredit nasional. Tahun ini kata dia kredit properti akan tumbuh di atas rata rata atau sekitar 14%.
"Namun demikian bank - bank tetap harus hati hati dengan pengembang yang tidak bonafid," kata Eko.
Dalam kaitan pengembang, jika dalam kondisi booming, maka konsumen tak melihat bonatifitas pengembang, tapi kalau saat lesu, nasehat Tanto lihat siapa pengembangnya.