Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 4 Strategi Kemenperin Sukseskan Ekonomi Inklusif

Dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi inklusif, Kementerian Perindustrian telah menetapkan 4 fokus trategi yang diharapkan dapat memberikan hasil signifikan.
Pekerja menyelesaikan pembuatan kursi rotan untuk acara pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution, di sentra industri rotan Tangsan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (2/11)./ANTARA-Maulana Surya
Pekerja menyelesaikan pembuatan kursi rotan untuk acara pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution, di sentra industri rotan Tangsan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (2/11)./ANTARA-Maulana Surya

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi inklusif, Kementerian Perindustrian telah menetapkan 4 fokus trategi yang diharapkan dapat memberikan hasil signifikan.

Keempat strategi tersebut tersebut adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) industri, pembangunan industri ke luar pulau Jawa, kebijakan e-smart industri kecil dan menengah (IKM), dan kebijakan penerapan revolusi Industri 4.0.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara menjelaskan pelaku usaha dapat memberikan kontribusi dari sisi pengembangan SDM dengan penyelenggaraan pendidikan vokasi.

Kebijakan pembangunan SDM ini dalam rangka mencapai tujuan penyerapan lapangan kerja. Untuk itu, dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi, program link and match SMK dan industri, serta program pelatihan industri dengan sistem 3 in 1 [pelatihan, sertifikasi dan penempatan],” ujarnya dalam keterangan resmi hari ini, Jumat (9/2/2018).


Selanjutnya, tuturnya Ngakan, strategi pembangunan industri ke luar Pulau Jawa dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antar daerah di Tanah Air. Kebijakan ini dilakukan dengan rencana pembangunan 16 kawasan industri hingga 2019 yang mayoritas berlokasi di luar pulau Jawa.

Adapun terkait kebijakan e-smart IKM, dia menjelaskan bahwa hal tersebut ditujukan dalam rangka peningkatan kesempatan IKM nasional dalam memasarkan produk secara lebih masif melalui platform digital.

Ini sejalan dengan arah kebijakan pembangunan Industry 4.0 yang saat ini tengah dikembangkan,” Imbuhnya.

Ngakan mengaku, saat ini pihaknya sedang menyusun roadmap pengembangan Industry 4.0 yang difokuskan pada lima sektor, yakni indutri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan kimia.

Pengusaha memiliki peranan yang vital sebagai aktor utama penggerak ekonomi nasional. Jika dunia usaha semakin meningkat, maka potensi penumbuhan menumbuhkan usaha-usaha baru di sektor produktif akan mampu menciptakan peluang kerja yang lebih banyak lagi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andry Winanto
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper