Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi inklusif, Kementerian Perindustrian telah menetapkan 4 fokus trategi yang diharapkan dapat memberikan hasil signifikan.
Keempat strategi tersebut tersebut adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) industri, pembangunan industri ke luar pulau Jawa, kebijakan e-smart industri kecil dan menengah (IKM), dan kebijakan penerapan revolusi Industri 4.0.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara menjelaskan pelaku usaha dapat memberikan kontribusi dari sisi pengembangan SDM dengan penyelenggaraan pendidikan vokasi.
“Kebijakan pembangunan SDM ini dalam rangka mencapai tujuan penyerapan lapangan kerja. Untuk itu, dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi, program link and match SMK dan industri, serta program pelatihan industri dengan sistem 3 in 1 [pelatihan, sertifikasi dan penempatan],” ujarnya dalam keterangan resmi hari ini, Jumat (9/2/2018).
Selanjutnya, tuturnya Ngakan, strategi pembangunan industri ke luar Pulau Jawa dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antar daerah di Tanah Air. Kebijakan ini dilakukan dengan rencana pembangunan 16 kawasan industri hingga 2019 yang mayoritas berlokasi di luar pulau Jawa.
Adapun terkait kebijakan e-smart IKM, dia menjelaskan bahwa hal tersebut ditujukan dalam rangka peningkatan kesempatan IKM nasional dalam memasarkan produk secara lebih masif melalui platform digital.
“Ini sejalan dengan arah kebijakan pembangunan Industry 4.0 yang saat ini tengah dikembangkan,” Imbuhnya.
Ngakan mengaku, saat ini pihaknya sedang menyusun roadmap pengembangan Industry 4.0 yang difokuskan pada lima sektor, yakni indutri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan kimia.
“Pengusaha memiliki peranan yang vital sebagai aktor utama penggerak ekonomi nasional. Jika dunia usaha semakin meningkat, maka potensi penumbuhan menumbuhkan usaha-usaha baru di sektor produktif akan mampu menciptakan peluang kerja yang lebih banyak lagi,” tuturnya.