Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa konsep pengelolaan Tsukiji Fish Market di Tokyo, Jepang, akan ditiru oleh Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta. Kementerian Kelautan dan Perikanan mendatangkan tenaga ahli di bidang pasar ikan dari Negeri Matahari Terbit.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo mengatakan tidak seluruh konsep Tsukiji akan diadopsi. Dia menuturkan Muara Baru mungkin tidak sesempurna Tsukiji yang berpendingin ruangan (AC) dan menerapkan teknologi mutakhir.
Menurut dia, konsep yang akan diadopsi Muara Baru mencakup sanitasi dan kehigienisan serta keragaman dan display jenis ikan yang dijual.
"Tsukiji memang tidak bisa dibandingkan, tetapi esensinya Tsukiji adalah pasar ikan yang pengelolaannya bagus, ikannya banyak, jenisnya beragam. Mau yang hidup, segar, beku, salted [diasinkan], kering, ada semua. Konsep itu yang kami ingin bawa ke sini," jelasnya di sela-sela groundbreaking Pasar Ikan Modern Muara Baru, Kamis (8/2/2018).
Tenaga ahli dari Jepang, lanjut Nilanto, dilibatkan sejak prakonstruksi hingga pembangunan selesai nanti. Dia berharap tenaga spesialis pasar ikan dari Negeri Sakura itu tetap memberikan asistensi dalam pengelolaan pasar.
Nilanto juga menjamin seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemasok (supplier) hingga pedagang yang beraktivitas di Pasar Ikan Muara Baru saat ini (eksisting) akan ditampung di pasar modern kelak.
Dengan sarana bongkar-muat yang memadai, lokasi berjualan yang bersih dan mutu ikan yang terjaga, dia berharap transaksi akan meningkat setidaknya 10% pada 2019 --tahun pertama pengoperasian pasar modern-- baik dari sisi volume maupun nilai perdagangan ikan. KKP mencatat transaksi di pasar lama sekitar Rp9 miliar per hari atau 400 ton ikan. Aktivitas itu melibatkan 3.400 tenaga kerja.
Pemerintah juga berencana membangun lemari pendingin (cold storage) berkapasitas 1.000 ton untuk disewakan kepada para tenant. Nilanto menegaskan Muara Baru nantinya hanya menjual jenis ikan Indonesia, baik ikan laut maupun air tawar.