Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah menyiapkan penanganan atas jebolnya dinding tanggul pelimpahan atau spillway Bendungan Titab di Buleleng, Bali.
Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih mengatakan bahwa penanganan intensif tengah dipersiapkan kementerian sembari menunggu kondusifnya cuaca di wilayah itu.
"Saat ini sedang disiapkan penanganannya, menunggu cuaca memungkinkan," katanya kepada Bisnis, Kamis (8/2/2018).
Sumiarsih menuturkan bahwa perkiraan awal penyebab jebolnya dinding tanggul pelimpahan dikarenakan curah hujan yang tinggi di hulu bendungan.
"Adanya curah hujan yang sangat tinggi di hulu bendungan sehingga air melimpas di spillway. Air tanah di hilir bendungan juga sangat tinggi," katanya.
Sebelumnya, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Ketut Jayada mengatakan bahwa berdasarkan instrumen pembacaan bendungan, kejadian jebolnya tanggul pelimpahan sama sekali tidak membahayakan.
Baca Juga
Pasalnya, yang runtuh adalah tembok bagian hilir terpisah atau tidak berhubungan langsung dengan bendungan.
Bendungan Titab selesai dikonstruksi pada 2015 dan memiliki tiga fungsi yakni sebagai irigasi lahan pertanian sebesar 1.794 hektare, pemasok air baku sebesar 350 liter per detik, dan sumber listrik PLN sebesar 1,50 MW. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung cukup besar yakni sebanyak 12 juta meter kubik.