Bisnis.com,JAKARTA—Konsultan Properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat sepanjang 2017 lalu permintaan ruang perkantoran di Jakarta mengalami peningkatan dengan total penyerapan mencapai 240.000 meter persegi.
Head of Research, James Taylor mengatakan permintaan tertinggi terhadap ruang perkantoran berasal dari gedung grade A, total penyerapan ini melampaui total serapan sepanjang 2014-2016 yang hanya mencapai 151.000 meter persegi.
Sementara itu, tingkat permintaan di daerah non CBD juga cukup baik di angka 14.000 m2, sehingga selama 2017 total tingkat permintaan non-CBD adalah 117.000 m2.
"Angka ini melampaui angka pencapaian 2016 dan rata-rata historis tingkat serapan. Terdapat satu gedung baru yang selesai pada triwulan ini dengan total luas lantai lebih dari 5.000 m2 di daerah Jakarta Barat," terangnya Rabu (7/2).
Gedung baru yang masuk pasar ini merupakan salah satu yang membuat tingkat hunian stabil di angka 76%.
"Untuk kawasan TB Simatupang tingkat hunian dan tarif sewa cenderung stabil di triwulan sebelumnya dan kami perkirakan akan terus membaik di tahun-tahun mendatang," imbuhnya.
Dia menambahkan tahun ini terdapat tiga gedung yang selesai dibangun pada kuartal IV/2018 idengan total luas lantai mencapai lebih dari 212.000 meter persegi.
Permintaan Ruang Kantor Naik
Konsultan Properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat sepanjang 2017 lalu permintaan ruang perkantoran di Jakarta mengalami peningkatan dengan total penyerapan mencapai 240.000 meter persegi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anitana Widya Puspa
Editor : M. Rochmad Purboyo
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

18 menit yang lalu
Tanda-Tanda Perbaikan Pasokan Kopi Dunia dari Brasil
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

13 menit yang lalu
Mentan Amran Target Stok Beras Tembus 4 Juta Ton Kurang dari Sebulan

27 menit yang lalu
Sri Mulyani Masih Pertahankan Target Pertumbuhan 5,2% pada 2025

41 menit yang lalu
Maruarar Sebut Rusun KIT Batang Rugikan APBN, Mengapa?
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
