Bisnis.com, SINGAPURA—Maskapai Pelita Air Service, anak usaha PT Pertamina, memborong 20 unit pesawat N219 Nurtanio dengan opsi 80 unit lagi produksi PT Dirgantara Indonesia.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Elfien Goentoro mengatakan pembelian pesawat N219 Nurtanio termasuk juga pelayanan perawatan pesawat itu.
"PT Pelita Air Service berminat untuk membeli pesawat N219 Nurtanio sebanyak 20 unit yang didesain dan diproduksi oleh PTDI dengan opsi 80 unit," katanya di sela-sela ajang Singapore Airshow 2018 si Singapura Rabu (7/2/2018).
Penandatangan kerja sama itu dilakukan Elfien Goentoro dan Direktur Utama PT Pelita Air Service Dani Adriananta disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Menurutnya, Pelita Air Service akan mengkomersialisasi pesawat N219 Nurtanio di wilayah l Indonesia.
Kedepannya, PTDI juga akan memberikan kesempatan kepada Pelita Air Service untuk turut serta dalam proses delivery center pesawat N219 Nurtanio.
Dia menjelaskan PTDI akan menyiapkan dua purwarupa pesawat N219 Nurtanio untuk uji terbang hingga mencapai 350 flight hours. Selain itu, BUMN itu juga menyiapkan dua purwarupa lainnya untuk dilakukan fatigue test yang membutuhkan 3.000 cycle fatigue test untuk mendapatkan Type Certificate di akhir 2018.
Pada 2019, pesawat pertama N219 Nurtanio ditargetkan sudah memasuki pasar, dengan First Launch Customer di awal Juli 2019 adalah PT Pelita Air Service.
“Untuk N219 Nurtanio sudah diminta dan diarahkan oleh Ibu Menteri BUMN. Rencananya Pelita Air Service menjadi First Launch Customer, kata Ade Yuyu Wahyuna, Sekretaris Perusahaan PTDI.
Nantinya, pesawat N219 akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan menggunakan kapasitas produksi eksisting, kemudian dengan menjalankan sistem automasi pada proses manufacturing, secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit per tahun.
Berikut video fitur N219 saat terbang perdana 15 Agustus 2017.