Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei Nielsen mengungkapkan belanja iklan tahun 2017 mencapai Rp145,5 triliun tumbuh 8% dari tahun 2016 sebesar Rp134,8 triliun yang pertumbuhannya dimotori sektor telekomunikasi dan digital.
Dalam laporan Nielsen, Hellen Katherina Executive Director, Media Business mengungkapkan sektor industri yang paling banyak menggelontorkan belanja iklan masih didominasi industri makanan dan minuman yang totalnya mencapai Rp40,7 triliun di mana produk makanan mencapai Rp19,1 triliun dan produk minuman mencapai Rp21,6 triliun.
Selain itu, produk personal care seperti iklan sabun, pasta gigi, sampo, pembersih muka dan sebagainya, berkontribusi mencapai Rp24,9 triliun yang angkanya tumbuh tertinggi hingga 21% pada 2017.
Sedangkan belanja iklan dari produk household/perlengkapan rumah tangga nilai belanja iklannya sebesar Rp5,9 triliun (3%), iklan produk farmasi mencapai Rp10,4 triliun (10%), dan iklan telekomunikasi dan digital mencapai Rp13,3 triliun atau melesat hingga 30% pada 2017 dibandingkan 2016.
Sementara itu, belanja iklan dari produk rokok, otomotif dan keuangan justru melempem di mana belanja iklan rokok turun hingga 17% menjadi Rp5,4 triliun, iklan otomotif juga turun 6% menjadi Rp5,4 triliun dan iklan produk finansial turun tajam hingga 13% menjadi Rp3,4 triliun.
Baca Juga
Survei melibatkan 15 channel TV nasional, 99 koran, 120 majalah dan tabloid, 204 radio. Survei belanja iklan tersebut merupakan angka kotor yang tidak memperhitungkan promo, diskon, bonus dan lain sebagainya.
Belanja Iklan produk rokok, produk keuangan dan otomotif justru merosot pada tahun 2017