Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perindo Siap Ekspansi ke Sulbar dan Sulteng

Perum Perikanan Indonesia atau Perindo siap melebarkan sayap bisnis ke Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat dengan menggandeng petambak udang dan bandeng setempat.
Perum Perindo saat panen ikan di Bengkayang./perumperindo.co.id
Perum Perindo saat panen ikan di Bengkayang./perumperindo.co.id
Bisnis.com, JAKARTA -- Perum Perikanan Indonesia atau Perindo siap melebarkan sayap bisnis ke Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat dengan menggandeng petambak udang dan bandeng setempat.
 
Jika terwujud, maka Perindo akan 'menguasai' hampir seluruh Sulawesi. Sejauh ini BUMN perikanan itu telah beroperasi di Bitung dan Tahuna (Sulawesi Utara) dan Sinjai, Barru, serta Makassar (Sulawesi Selatan).
 
Ekspansi itu dilakukan setelah Perindo meninjau langsung tambak udang dan bandeng di Pasang Kayu, Sulbar, atas undangan Bupati Pasang Kayu Agus Ambo.
 
Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda mengatakan perusahaan siap menjadi pembeli (offtaker) udang maupun bandeng produksi petambak di Pasang Kayu, termasuk menjajaki kemungkinan pembukaan tambak untuk dikelola sendiri. 
 
"Apalagi, infonya hasil panen cukup bagus, 1 hektare bisa 27 ton. Ini lebih bagus dari tambak-tambak di Jawa yang hasilnya antara 5-10 ton per hektare," katanya dalam siaran pers, Minggu (4/2/2018).
 
Bupati Agus Ambo Djiwa mengatakan budidaya udang vanamei berkembang di kabupaten yang dulu bernama Mamuju Utara itu sejak tahun lalu,selain bandeng yang lebih dulu dikembangkan. 
 
"Hasil tambak udang cukup bagus. Kami ingin berkembang lagi dengan menggandeng Perum Perindo," katanya. 
 
Sejauh ini, sebagian besar tambak yang dikelola Perindo berada di Jawa, yakni di Karawang, Pemalang, Pekalongan, dan Kendal. Adapun tambak di luar Jawa berlokasi di Aceh Barat Daya, Bengkayang, dan Barru, dengan luasan yang relatif kecil. 
 
Risyanto menambahkan, minat untuk mengembangkan budidaya di Sulbar juga terkait dengan penawaran dari sebuah perusahaan pengelola pabrik pengolahan ikan dengan ukuran relatif besar di Palu. Pabrik itu memiliki tiga ruang processing lengkap yang masing-masing cocok untuk pengolahan udang, bandeng, dan cakalang. Pabrik itu juga dilengkapi cold storage berkapasitas 1.200 ton dan pabrik es. 
 
"Pabrik dengan kapasitas ini perlu jaminan ketersediaan bahan baku. Karena itu, kami akan integrasikan dengan rencana pengembangan tambak udang dan bandeng di Pasang Kayu untuk menjamin ketersediaan bahan baku," tambahnya. 
 
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjok saat bertemu dengan Risyanto memaparkan potensi ribuan hektare tambak produktif di Sulteng, baik vanamei maupun bandeng. Dia juga menunjukkan pabrik mini untuk pengolahan bandeng menjadi produk bandeng tanpa duri yang dikemas khusus. 
 
"Sebagai BUMN, kami berharap Perum Perindo merintis pengembangan produk bandeng dalam skala industri dengan orientasi ekspor," katanya. 
 
Risyanto optimistis bisa mewujudkan rencana kerja sama karena Perindo pun memiliki kontrak penjualan udang dan bandeng dalam jumlah besar. Untuk udang, perseroan menandatangani kontrak dengan perusahaan nasional untuk memasok setidaknya 1.000 ton per bulan. Saat ini Perindo juga sedang finalisasi kontrak dengan perusahaan di Singapura dengan volume yang sama. 
 
Sementara untuk bandeng, Perindo meneken kontrak memasok 450 ton per bulan untuk sebuah perusahaan yang mengekspor bandeng ke Srilanka. 
 
"Kami tengah menjajaki ekspor bandeng ke Rusia dan negara-negara lain," kata Risyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper