Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan empat proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) beroperasi tahun ini.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ida Nuryatin Finahari menyebutkan empat proyek tersebut, antara lain PLTP Sarulla Unit 3 berkapasitas 110 megawatt (MW), PLTP Karaha Unit 1 berkapasitas 30 MW, PLTP Sorik Marapi Modular sebesar 20 MW, dan PLTP Lumut Balai Unit 1 berkapasitas 55 MW.
“Penambahan kapasitas tahun ini ditargetkan sekitar 250 MW. Penambahan dari Sarulla Unit 3, Karaha, Sorik Marapi, dan Lumut Balai,” ujar Ida di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018).
Dia menuturkan untuk proyek PLTP Sarulla Unit 3 rencananya dalam waktu dekat akan segera commercial operation date (COD) dan akan diresmikan oleh Presiden RI setelah lebaran tahun ini.
Sementara itu, proyek yang siap beroperasi paling dekat adalah PLTP Karaha Unit 1. Proyek ini rencananya akan segera COD pada 28 Februari 2018.
Ida mengatakan potensi panas bumi di Indonesia untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik masih sangat besar. Pemerintah pun menargetkan kapasitas terpasang dari PLTP dapat mencapai 7.200 MW pada 2025. Sedangkan untuk realisasi sampai dengan 2017, kapasitas terpasang baru mencapai 1.808,5 MW.