Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Inka Kembali Ikut Lelang di Filipina

Direktur Utama PT Indonesia Kereta Api (Inka) Budi Noviantoro mengatakan pihaknya berencana ikut ambil bagian dalam lelang pengadaan rangkaian kereta di Filipina yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2018.Nanti bulan depan ada 4 train set dan 15 gerbong penumpang, mudah-mudahan menang, ujarnya di Jakarta saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR-RI (29/1/2018).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) mengamati replika kereta api saat melakukan kunjungan kerja di PT Inka Madiun, Jawa Timur, Jumat (3/2). /Antara
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) mengamati replika kereta api saat melakukan kunjungan kerja di PT Inka Madiun, Jawa Timur, Jumat (3/2). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pabrikan kereta dalam negeri, PT Indonesia Kereta Api kian gencar memperbesar pangsa pasar global setelah mengoptimalkan fasilitas national interest account atau NIA untuk pembiayaan proyek luar negeri.

Direktur Utama PT Indonesia Kereta Api (Inka) Budi Noviantoro mengatakan pihaknya berencana ikut ambil bagian dalam lelang pengadaan rangkaian kereta di Filipina yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2018.

“Nanti bulan depan ada 4 train set dan 15 gerbong penumpang, mudah-mudahan menang,” ujarnya di Jakarta saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR-RI (29/1/2018).

Terbaru, pada pertengahan Januari 2018, PT Inka juga telah menyepakati kontrak dengan Philippines National Railways (PNR) terkait pengadaan rangkaian kereta api disel dengan nilai mencapai US$9,5 juta.

Tidak hanya itu, PT Inka juga memberi sinyal untuk terus merambah pasar negara Asia Selatan, setelah sebelumnya sukses mengirimkan sejumlah produk perseroan ke Bangladesh.

“Dalam waktu dekat kita akan melobi, mudah-mudahan kami bisa kontrak dengan Sri Langka,” tuturnya.

Guna memperkuat basis produksi, pemerintah memberikan suntikan modal kepada perusahaan asal Madiun tersebut pada 2016 sebesar Rp1 Triliun. Modal tersebut digunakan untuk membiayai investasi dan realisasi fasilitas produksi senilai Rp197 miliar.

Kemudian, pembiayaan proyek kereta berpenggerak sebesar Rp200 miliar, dan pembiayaan pembangunan workshop dengan nilai Rp603 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andry Winanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper