Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marks & Spencer Akan Tutup Lebih Banyak Toko di Inggris

Peritel ternama asal Inggris Marks & Spencer (M&S) berencana menutup lebih banyak toko di dalam negeri.
Ritel
Ritel

Bisnis.com, JAKARTA – Peritel ternama asal Inggris Marks & Spencer (M&S) berencana menutup lebih banyak toko di dalam negeri asalnya.

Hal ini dilakukan untuk mempercepat program restrukturisasi tokonya menyusul lebih banyak penjualan online.

Dilansir Reuters, pada Rabu (31/1/2018), M&S menyatakan akan menutup enam tokonya di Inggris pada akhir April, menyusul rencana penutupan delapan toko sebelumnya.

Seluruh pegawai M&S dari keenam toko yang akan ditutup pada April diinformasikan akan dipindahkan ke toko-toko M&S terdekat.

Sementara itu, sebanyak 468 pegawai akan terdampak akibat rencana penutupan delapan toko lainnya yang telah diajukan dan saat ini akan memasuki periode konsultasi.

Pada 2016, M&S menyatakan akan mereposisi sekitar 25% area pakaian dan perlengkapan rumah melalui kombinasi langkah penutupan, pengurangan kapasitas, relokasi, dan konversi menjadi toko yang hanya diperuntukkan produk makanan.

Pada November tahun lalu, tiga bulan setelah veteran ritel Archie Norman bergabung sebagai chairman, M&S menyatakan sedang mengakselerasi program ini serta melihat tingkat transfer penjualan yang lebih baik daripada ekspektasi akibat penutupan toko sebelumnya.

M&S, yang pada awal bulan ini mengecewakan investor dengan update perdagangan selama periode Natal, juga telah mencermati kembali serta mengurangi program pembukaan untuk toko ‘Simply Food’.

Saat ini, M&S hanya berencana membuka total sebanyak 36 toko franchise selama enam bulan ke depan. Toko-toko ini dinyatakan akan menciptakan 1.200 pekerjaan.

Menurut panduan perusahaan pada November, akan ada sekitar 80 toko ‘Simply Food’ yang dibuka sepanjang 2017-2018, 10 angka lebih sedikit dari yang sebelumnya direncanakan.

“Kami yakin perubahan-perubahan ini penting bagi masa depan M&S dan kami akan terus mengakselerasikan program tersebut,” ujar Direktur ritel M&S Sacha Berendji, seperti dikutip Reuters.

Berdasarkan data Bloomberg, saham Marks & Spencer Group Plc. terpantau turun 1,25% atau 3,80 poin ke posisi 301,30 pada akhir perdagangan Rabu (31/1), pelemahan di hari ketiga berturut-turut.

M&S saat ini memiliki 1.025 toko di Inggris Raya, terdiri dari 302 toko untuk pakaian, perlengkapan rumah dan makanan, 684 toko produk makanan, dan 39 outlet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper