Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Genjot Kompetensi Tenaga Kerja Hingga 1,4 Juta Jiwa

Bisnis.com, JAKARTA Pemerintah menargetkan peningkatan kompetensi tenaga kerja di Indonesia hingga 1,4 juta masyarakat pada tahun ini. Angka ini meningkat dari realisasi tahun lalu yang hanya 300.000 jiwa dengan 100.000 jiwa berasal dari pendanaan APBN.

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan peningkatan kompetensi tenaga kerja di Indonesia hingga 1,4 juta masyarakat pada tahun ini. Angka ini meningkat dari realisasi tahun lalu yang hanya 300.000 jiwa dengan 100.000 jiwa berasal dari pendanaan APBN.

Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan, tahun ini pihaknya memang mengejar dengan target angka yang besar mengingat sudah banyak menjalin kerja sama dengan berbagai asosiasi pengusaha dan lembaga terkait lainnya.

Dari 1,4 jiwa peningkatan yang ditargetkan pemerintah membagi menjadi empat kelompok. Pertama, melalui proses pemagangan di swasta sebesar 420.000 jiwa. Kedua, melalui Kementerian/Lembaga terkait sebesar 727.467 jiwa.

Ketiga, melalui lembaga produktivitas lain sebesar 30.000 jiwa. Keempat, melalui balai pelatihan tenaga kerja masyarakat sebesar 305.000 jiwa.

"Pada program ini kami fokus mendorong keterlibatan dunia usaha agar lebih intensif," katanya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (31/1/2018).

Hanif mengemukakan di sisi lain pihaknya juga terus mendorong penanaman investasi termasuk pada BKPM pada kegiatan padat karya sebab ini penting untuk menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Sehingga, ke depan memungkinkan adanya pemberian insentif bagi pengusaha yang aktif terjun pada industri padat karya.

Namun, bukan berarti investasi padat modal akan dipersulit ke depan. Hanya saja, investasi padat karya juga harus menjadi prioritas bersama.

Hanif mengemukakan dari Kemenaker memang masih memiliki banyak tugas rumah mengenai tenaga kerja. Antara lain, kualitas SDM yang intinya harus sesuai kebutuhan pasar dengan basis demand driven. Lalu, kuantitas jumlah harus memadai dan persebaran yang harus relatif merata.

"Kita sering ngomong kalau cuman bangun ini itu, buat ini itu Indonesia juga bisa. Kenyataannya misal tiap investor masuk satu daerah dan mencari 100 insinyur hanya dapat 10 dan sebagainya. Ini memang tantangannya," ujar Hanif.

Sementara itu, dalam bidang talent e-commerce pihaknya juga tengah menggenjot pendidikan informasi dan teknologi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper