Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gedung Bertingkat di Kota Besar Harusnya Didesain Tahan Gempa Sesuai Zona

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menegaskan bahwa bangunan bertingkat terutama yang ada di kota-kota besar seperti di Jakarta seharusnya sudah didesain tahan terhadap gempa sesuai zona yang berlaku.
Karyawan keluar dari gedung setelah terjadi gempa, di gedung Deutsche Bank, Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan keluar dari gedung setelah terjadi gempa, di gedung Deutsche Bank, Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menegaskan bahwa bangunan bertingkat terutama yang ada di kota-kota besar seperti di Jakarta seharusnya sudah didesain tahan terhadap gempa sesuai zona yang berlaku.

"Apalagi di DKI sudah ada Tim Ahli Bangunan Gedung untuk memastikan seluruh bangunan apalagi bangunan bertingkat sudah memenuhi peraturan dan perundangan termasuk Undang-Undang Bangunan Gedung," kata Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, Jumat (26/1/2018).

Menurut Iwan, struktur bangunan teknis biasanya sudah memperhitungkan 2 sampai 2,5 kali zona gempa sehingga penghuni bangunan bertingkat di Jakarta, apalagi bertingkat tinggi tidak perlu khawatir meskipun bangunan tersebut bergoyang saat terjadi gempa.

Dia menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warganya agar tidak panik saat terjadi gempa di gedung berlantai banyak, apalagi sampai berbondong-bondong melakukan evakuasi untuk keluar dari gedung.

"Mungkin bisa meniru masyarakat Jepang, saat terjadi gempa jusru berlindung di bawah meja atau perabotan keras lainnya tujuannya agar tidak tertimpa benda keras seperti langit-langit, lampu, tutup AC, dan lain sebagainya," kata Iwan.

Iwan mengingatkan sifat struktur beton yang fleksibel yang membuat bangunan bergoyang, justru hal tersebut aman karena bangunan tersebut mengikuti arah gempa. Namun, yang dikhawatirkan justru interior bangunan seperti lampu, hiasan gantung, yang luput memperhitungkan zona gempa.

Adapun, bangunan bukan teknis seperti rumah-rumah penduduk banyak dijumpai di daerah yang pengendalian izin mendirikan bangunannya rendah sehingga wajar saat terjadi gempa kemudian banyak bangunan yang mengalami kerusakan.

Iwan mengatakan bahwa pemerintah daerah yang masuk dalam zona gempa aktif seharusnya lebih ketat dalam melakukan pengawasan bangunan baik teknis maupun bukan teknis, tujuannya untuk menghindarkan terjadinya korban.

Menurut Iwan, saat ini banyak inovasi konstruksi tahan gempa baik yang dikembangkan swasta maupun Litbang Bangunan Kementerian PUPR seluruhnya sudah teruji baik dari segi kekuatan maupun nilai ekonomisnya.

Salah satunya yang sudah banyak diadopsi di Provinsi Sumatra Barat dan Aceh adalah konstruksi sarang laba-laba yang patennya dipegang PT Katama, bahkan konstruksi karya anak bangsa ini sudah dikembangkan untuk penggunaan lapangan udara.

Gedung Bertingkat di Kota Besar Harusnya Didesain Tahan Gempa Sesuai Zona

Meskipun demikian, menurut Iwan, apapun konstruksi yang akan dipilih untuk daerah gempa penting untuk melakukan perkuatan tanah sebelumnya, kemudian yang juga harus diperhatikan adalah perkuatan pada struktur di atasnya.

Iwan mengaku investasi awal untuk bangunan tahan gempa memang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan bangunan konvensional. Akan tetapi, tuturnya, juga harus dilihat pemeliharaan jangka panjang. Kalau semua itu diperhitungkan konstruksi tahan gempa justru lebih murah.

Sementara itu ahli gempa yang juga Ketua Harian Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sarwidi meminta supaya masyarakat yang tinggal di daerah gempa agar lebih mengenal fenomena alam ini yang memang lebih sulit diprediksi daripada bencana banjir, longsor, maupun angin kencang.

Sarwidi mengatakan bahwa banyak masyarakat yang mendesain bangunannya seperti di Eropa berdinding tebal dan beratap genteng, padahal di Eropa jarang terjadi gempa.

Seharusnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah gempa memilih bahan bangunan yang ringan baik untuk dinding mapun atap.

Sarwidi mengakui konstruksi sarang laba-laba memang didisain untuk bangunan tahan gempa, tetapi peruntukannya pada bangunan bertingkat, sedangkan untuk rumah tinggal biasa cukup dilakukan perkuatan-perkuatan agar lebih tahan gempa.

Gedung Bertingkat di Kota Besar Harusnya Didesain Tahan Gempa Sesuai Zona

"Jadi, ada beberapa pilihan bagi bangunan di daerah gempa, pertama dilakukan perkuatan apabila bangunan sudah terlanjur berdiri. Kemudian untuk bangunan baru dapat mengadopsi teknologi yang sudah ada. Kami ada beberapa teknologi tahan gempa dan sudah teruji untuk bangunan rumah tinggal," kata Sarwidi.

Salah satunya adalah Barrataga atau dikenal sebagai Sistem Rumah Tahan Gempa yang dikembangkan saat gempa melanda Yogyakarta beberapa waktu lalu. Desainnya, dia mengklaim sudah teruji sangat cocok diterapkan di rumah-rumah penduduk di daerah gempa.

Menurut Sarwidi, penting bagi pemerintah daerah yang berlokasi di daerah gempa aktif untuk melakukan penegakan hukum terhadap bangunan terutama untuk bangunan-bangunan baru agar tetap aman saat terjadi gempa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Antara
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper