Bisnis.com, JAKARTA -- Masalah yang terjadi di internal PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, membuat Serikat Pekerja PT Garuda Indonesia Bersatu lapor ke Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Ketua Umum Serikat Pekerja PT Garuda Indonesia Bersatu (Sekarga) Ahmad Irfan mengatakan langkah tersebut dilakukan karena permintaan audiensi dengan direksi tidak pernah ditanggapi.
"Kami minta waktu dengan Ibu Menteri [BUMN] dan ingin memaparkan yang belum diinfokan oleh direksi," katanya di Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty melihat direksi seakan menjaga jarak dengan serikat pekerja. Itulah sebabnya asosiasi meminta segera melakukan pembenahan. "Ini untuk menjaga Garuda," katanya.
Bentuk protes ini adalah buntut dari kekesalan Sekarga dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) akibat kinerja perseroan memburuk.
Puncaknya adalah perusahaan dengan kode emiten GIAA ini mengalami pembatalan lebih dari 300 penerbangan saat libur Natal dan tahun baru.
Baca Juga
Penundaan ini terjadi karena proses masa recovery operasional penerbangan Garuda Indonesia yang sebelumnya sempat terdampak akibat Erupsi Gunung Agung, Bali.
Selama penutupan di bandara Bali dan Lombok, kru dan pesawat sempat tertahan di beberapa bandara sehingga harus dilakukan penyesuaian besar-besaran terhadap penugasan kru dan pesawat.