Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin: Potensi Besar Sektor Perikanan Belum Tergarap Maksimal

Kementerian Perindustian mengakui sektor perikanan memiliki potensi yang besar di Indonesia. Namun, potensi tersebut belum tergarap maksimal.
Petani rumput laut memeriksa tanaman rumput laut di Pantai Ujungnge, Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/10)./ANTARA-Yusran Uccang
Petani rumput laut memeriksa tanaman rumput laut di Pantai Ujungnge, Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/10)./ANTARA-Yusran Uccang

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustian mengakui sektor perikanan memiliki potensi yang besar di Indonesia. Namun, potensi tersebut belum tergarap maksimal.

"Indonesia tak perlu takut bersaing dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, atau bahkan dengan China sekalipun. Karena sektor perikanan kita besar sekali dan Indonesia mampu mengelolanya,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto dalam sebuah diskusi, Jumat (19/1/2018).

Menurutnya, Kemenperin mendukun program Kementerian Kelautan dan Perikanan di sektor hulu. Upaya Menteri Susi Pudjiastuti dan timnya dinilai Panggah sudah benar untuk menata penangkapan ikan secara keseluruhan. Apalagi Indonesia punya potensi dalam penagkapan ikan segar.

Dia menambahkan, untuk ikan beku, ikan filet, udang beku serta industri pengolahan ikan lainnya harus ditingkatkan lagi.

Untuk pengolahan ikan yang terkait dengan tuna, sarden kaleng dan lain sebagainya diharapkan sampai tahun 2019 ini ada gross yang terus meningkat di atas 13%.

Sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan lebih dari 5,5%. Panggah menambahkan bahwa selain ikan, produk rumput laut juga luar biasa. "Karena 85% pasokan rumput laut dunia dari Indonesia", tukasnya lagi.

Pada industri rumput laut sudah ada 35 perusahaan yang memprosesnya menjadi agar-agar dan produk lainnya. Sayangnya pertumbuan ini masih belum didukung pasokan bahan baku yang stabil. Akibatnya, utilisasinya masih sangat rendah.

Diperlukan pembenahan di sektor industri pengolahan rumput lain agar produknya lebih beragam dan menjadi barang jadi siap ekspor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper