Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menargetkan terminal multiguna Pelabuhan Kuala Tanjung bisa beroperasi pada Maret 2018.
Direktur Kepelabuhan Kemenhub, Chandra Irawan mengatakan progres pembangunan tahap pertama Pelabuhan Kuala Tanjung telah mencapai 96% di sisi laut, dan 76,9% untuk sisi darat. Pelabuhan Kuala Tanjung bakal menjadi pelabuhan pengumpul atau hub untuk Kawasan Barat Indonesia.
“Direncanakan terminal multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung akan soft launching paling lambat Maret 2018,” kata Chandra dalam siaran pers, Rabu (17/1/2018).
Baca Juga
Chandra menjelaskan Kuala Tanjung bakal dibangun untuk kawasan pelabuhan dan kawasan industri sekaligus. Pembangunan kawasan industri bakal berlangsung pada tahap kedua di mana PT Pelindo I (Persero) bakal mengembangkan lahan seluas 500 hektare di tahap awal. Adapun luas pengembangan mencapai 3.000 hektare.
Pihaknya berharap kehadiran pelabuhan dan kawasan industri di Kuala Tanjung bisa turut membantu penurunan biaya logistik dan mendongkrak kinerja logistik nasional.
Sebagaimana diketahui, Kemenhub telah meneken perjanjian konsesi untuk pengembangan terminal multiguna dengan Pelindo I pada 2015 dan addendum pada 2016. Pelindo I memegang konsesi pelabuhan selama 69 tahun dengan biaya konsesi mencapai 2,5%.