Bisnis.com,JAKARTA—Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 168,73 miliar (Rp2.249,2 triliun dengan asumsi kurs tengah Rp13.330) selama 2017, naik 16,22% dibandingkan sepanjang 2016 yang hanya US$144,43 miliar.
"Meningkatnya nilai ekspor karena nilai ekspor sektor non migas seperti hasil tambang,industri pengolahan dan pertanian," kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers di Jakarta hari ini, Senin (15/1/2018).
Nilai ekspor non migas hasil industri pengolahan tercatat meningkat 13,14% pada periode yang sama. Sedangkan hasil tambang meningkat 33,71%. Sementara itu, sektor pertanian jiga meningkat 7,79%.
Tujuan ekspor Indonesia paling besar ke Chona,Jepang dan Amerika Serikat. Ketiga negara ini mendominasi dengan persentase 38,31%. Selain itu,ada beberapa negara Uni Eropa dan lainnya, seperti Malaysia, Singapura dan India.
Di sisi lain, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Desember 2017 mengalami penurunan 3,45% dibandingkan bulan sebelumnya (m o m).