Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha padi dan beras meminta pemerintah memantau harga beras di tingkat penggilingan karena stok terus menipis dalam beberapa bulan terakhir.
Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso mengatakan hal tersebut membuat harga gabah meningkat di tingkat penggilingan.
"Pemerintah juga harus memantau stok beras di tingkat penggilingan. Stoknya terus menipis beberapa bulan terakhir, sehingga harga terus mengalami kenaikam," katanya saat menghadiri rapat di Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Baca Juga
Sutarto meminta pemerintah untuk memantau dan memastikan kebenaran stok gabah di lapangan dan memastikan ada/tidaknya penyimpangan yang menyebabkan harga gabah meningkat.
Dia mengungkapkan sejak September lalu harga gabah sudah mulai mengalami kenaikan. Saat itu, harga gabah sudah mencapai Rp4.900 per kg. Pada Desember, harga gabah melambung lagi menjadi Rp5.000 per kg. "Sekarang harga gabah di atas 5.000. Bahkan ada yang mencapai 6.000 di beberapa daerah," sebut Sutarto.
Menurutnya, industri penggilingan hanya mempunyai stok gabah 2--3 hari saja. Menurutnya, pemerintah perlu mengimpor 10 juta ton beras agar industri penggilingan bisa mengolah hingga 4 bulan.