Bisnis.com, JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa proyek light rail transit (LRT) tidak akan mangkrak.
Pasalnya, dana proyek ini sudah ada dan sudah dilaksanakan studinya. Apalagi, proyek ini dilaksanakan secara terintegrasi dan bersinergi dengan berbagai instansi terkait.
"Jadi proyek ini tidak akan lagi mangkrak. Dana sudah ada, studinya pun sudah ada," katanya di Jakarta, Jumat (29/12/2017).
PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku operator mendapat pinjaman dari 12 bank sindikasi untuk membiayai pembangunan LRT Jabodebek. Penandatanganan dilaksanakan di Kempinski, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Pusat.
Menurut Luhut, ini merupakan suatu kemajuan yang sangat signifikan karena pertama kali suatu proyek pemerintah bisa ditangani secara sindikasi.
Dengan kontrak pinjaman sebesar Rp19,25 triliun dan dengan jangka waktu 18 tahun, menurut Luhut ini angka yang sangat besar dan harapannya model pembiayaan yang tidak membebani APBN seperti ini bisa dilakukan ke depannya.
Baca Juga
"Jadi kalau orang masih berpikir semua dari APBN sekarang kita mulai bisa buktikan tidak mesti semua pakai APBN," imbuhnya.
Kemudian, Menko Luhut menjelaskan bahwa proyek dengan skema pendanaan seperti ini baru akan bisa dilihat keuntungan finansialnya setelah 3 - 4 tahun ke depan.
Setelah terbukti berhasil, pada tahun-tahun mendatang akan bisa diterapkan lagi model yang sama pada proyek pengembangan jalur LRT.
"Nanti mungkin refinancing setelah berjalan 3 - 4 tahun, nanti kita lihat mungkin dengan bunga lebih murah, kita akan kembangkan proyek LRT ini dengan trayek yang lebih luas, seperti dari Cibubur-Bogor atau masuk ke Depok, juga dari Cikeas," tegasnya.