Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan melelang lima wilayah panas bumi pada 2018 untuk dikembangkan menjadi energi listrik, sebagai upaya mendongkrak investasi di sektor energi baru terbarukan.
Kelima wilayah panas bumi tersebut adalah Telaga Ranu di Maluku dengan potensi listrik 60 megawatt (MW), Gunung Pandan di Jawa Timur 20 MW, Suawak di Sulawesi tengah dengan potensi 20 MW, Lainea di Sulawesi Tengah berpotensi 10 MW dan Wapsalit di Gorontalo 20 MW.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saefulhak menerangkan pelaksanaan lelang tersebut dimulai pada Februari 2018 atau Maret 2018. “Lima wilayah panas bumi akan kami lelang pada Februari 2018 atau Maret 2018. Sebelum lelang, kami akan menerbitkan regulasi mengenai pelelangan tersebut pada Januari,” katanya, Jumat (29/12/2017).
Nantinya, aturan berbentuk Peraturan Menteri ESDM itu akan menjadi acuan mengenai proses pelalangan yang akan diikuti oleh perusahaan. Menurut Yunus, proses lelang tidak berbeda dengan proses lelang wilayah panas bumi sebelumnya.
Pemerintah merekomendasikan perusahaan untuk meminjam geothermal fund yang dikelola PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Pemerintah menyediakan dana pembiayaan infrastruktur sektor panas bumi yang bersumber dari APBN 2017 dan dana hibah Bank Dunia sebesar Rp3,7 triliun.
Besaran dana dari APBN 2017 untuk pembiayaan itu berjumlah Rp3 triliun, sedangkan sisanya berasal dari hibah Bank Dunia senilai US$55,25 juta atau sekitar Rp700 miliar.
Pelalangan tersebut diharapkan mendongkrak investasi di sektor energi baru terbarukan, khususnya panas bumi. Yunus mengungkapkan realisasi investasi panas bumi 2017 mencapai Rp13,5 triliun atau sekitar US$1,043 miliar.