Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat pantauan hotspot kembali menurun hingga nol berdasarkan satelit NOAA Minggu malam (24/12).
Adapun berdasarkan satelit Terra Aqua (NASA) terpantau empat hotspot yang tersebar di Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Dengan demikian, selama 1 Januari – 24 Desember 2017 berdasarkan satelit NOAA terdapat 2.579 titik, sedangkan pada tahun sebelumnya sebanyak 3.859 titik. Sehingga terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 1.280 titik (33,17 %).
Sedangkan total 2.429 titik ditunjukkan Satelit Terra/Aqua (NASA), menurun 36,94% atau 1.423 titik dibandingkan dengan tahun sebelumnya 3.852 titik.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Raffles B Panjaitan menyampaikan penurunan hotspot karena upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak dini. Hal ini didukung kapasitas sumber daya manusia dalam pengendalian karhutla.
Sebagaimana di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kubu Raya, Kalimantan Barat, KLHK bekerjasama dengan GIZ Forclime dan melaksanakan kegiatan Pelatihan Lanjutan Pengendalian Karhutla bagi Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdalkarhutla) KPHP Kubu Raya.
Baca Juga
"Brigdalkarhut pada semua elemen, termasuk pada KPHP, harus memiliki keterampilan dan kemampuan yang cukup dalam melakukan upaya pengendalian karhutla secara optimal, terutama dalam upaya pencegahan dini," tuturnya dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Senin (25/12).
Dia menjelaskan upaya pencegahan dini melalui early warning system, early detection, dan early suppression, sangat diperlukan untuk menghindari kebakaran, agar tidak meluas dan menimbulkan kerugian sosial ekonomi yang besar.
Secara keseluruhan, data luas karhutla di Provinsi Kalimantan Barat hingga Oktober 2017 turun 18,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
KLHK melalui Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Manggala Agni Daerah Operasional (Daops) Pontianak, siap melakukan sinergi yang baik dengan Brigdalkarhutla KPHP serta para pihak terkait lainnya dalam mengendalikan karhutla di Kalimantan Barat. Lokasi Kabupaten Kubu Raya dipilih karena mempunyai lahan gambut yang cukup luas, serta memiliki sarana objek vital seperti Bandara Udara Supadio.