Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKM Bisa Menggenjot Produksi Spare Part Alsintan

IKM diyakini dapat menggenjot produksi suku cadang alat dan mesin pertanian dalam negeri, sekaligus menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
Petani menyemprotkan pupuk cair ke tanaman padi di Kelurahan Renteng, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (23/3)./Antara-Ahmad Subaidi
Petani menyemprotkan pupuk cair ke tanaman padi di Kelurahan Renteng, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (23/3)./Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA - Pabrikan alat dan mesin pertanian membutuhkan bantuan Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk memproduksi suku cadang yang dibutuhkan.

Wakil Ketua Umum Bidang Industri Asosiasi Perusahaan Alat dan Mesin Pertanian Indonesia (Alsintani) Henry Haryanto Yap menyampaikan komponen pendukung alat dan mesin pertanian (alsintan) harus diproduksi dalam negeri secara massal agar lebih kompetitif. Dengan demikian, tugas memproduksi alsintan juga diberikan kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM) terutama untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Cara ini diyakini dapat mendorong munculnya IKM baru, yang sekaligus juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Pertumbuhan IKM di bidang ini juga diharapkan dapat menggantikan komponen pendukung alsintan yang sekarang masih didatangkan dari luar negeri.‎

"IKM dapat bekerja sama dengan balai penelitian dalam penguasaan teknologi untuk memproduksi alsintan," kata Henry kepada Bisnis, pekan lalu.

Untuk memperkuat industri alsintan, lanjut dia, yang harus dilakukan adalah meningkatkan layanan purna jual dan memperkuat industri bahan baku. Hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan ‎adanya sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan industri‎.

Pertumbuhan industri pendukung komponen alsintan diyakini dapat tercapai mengingat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk semisal traktor roda dua telah mencapai 90%. "Pemerintah dapat mendorong melalui kemudahan industri alsintan mendapatkan permodalan," imbuh Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper