Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Incar Proyek Kereta di Indonesia

Korea Selatan berminat untuk berinvestasi di proyek infrastruktur transportasi di Indonesia, khususnya kereta.
Foto aerial proyek pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) di Jakarta, Minggu (19/11/2017). Koreqa Selatan mengincar sejumlah proyek kereta di Indonesia./Bisnis.com-Nurul Hidayat
Foto aerial proyek pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) di Jakarta, Minggu (19/11/2017). Koreqa Selatan mengincar sejumlah proyek kereta di Indonesia./Bisnis.com-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan berminat untuk berinvestasi di proyek infrastruktur transportasi di Indonesia, khususnya kereta.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee saat bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Seoul, Korsel.

Kim menegaskan pihaknya telah berkomitmen untuk turut serta dalam pembiayaan kereta ringan (light rail transit/LRT) tahap kedua dan ketiga. Namun, mereka masih menunggu kepastian investasi.

"Korsel sangat tertarik mengikuti tender bakal pelanting [rolling stock] untuk LRT. Produk kami ini sudah terkenal secara global,"  ujarnya melalui siaran pers pada Rabu (20/12/2017).

Pada kesempatan itu Kim juga menjelaskan bahwa negaranya telah sukses membangun kereta cepat yang diadaptasi dari teknologi Prancis.

Lebih lanjut dia mengatakan negaranya saat ini mengalokasikan lebih banyak dana untuk investasi infrastruktur di luar negeri.

Oleh karena itu, pemerintah Korsel memberi dukungan seluas-luasnya kepada perusahaan-perusahaan asal Negeri Ginseng tersebut untuk menanamkan modalnya di Indonesia. "Kami harap Indonesia juga melakukan hal yang sama."

Tahun ini saja Korsel mengalokasikan dana untuk pembiayaan infrastruktur negara-negara berkembang senilai US$500 miliar. Dari jumlah tersebut, khusus negara-negara di Asia Tenggara dialokasikan US$100 miliar.

Luhut mengatakan investasi dari luar negeri memang dibutuhkan oleh Indonesia karena dana APBN tidak mungkin cukup untuk membiayai proyek infrastruktur di Indonesia.

Oleh karena itu dia menyambut baik niat pemerintah Korsel dan berharap sudah ada yang bisa terealisasi sebelum kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara tersebut.

Mengenai kepastian investasi, Luhut menjanjikan untuk segera memberitahukan jika tender sudah dibuka.

Korsel merupakan salah satu negara yang getol melobi Indonesia terkait proyek kereta. Pada pertemuan menteri transportasi Asia-Eropa di Bali September lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korsel Maeng Sung-kyu.

Dalam pertemuan tersebut, pihak Korsel menyatakan ketertarikannya pada sejumlah proyek, salah satunya adalah proyek kereta Trans Sulawesi.

Namun, saat disodori proyek lain seperti Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bandara Kualanamu di Sumatra Utara serta pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat, mereka pun tertarik menanamkan duitnya di situ.

"Kami beri kesempatan kepada Korsel untuk berinvestasi terutama di kereta api Sulsel. Potensial juga Kuala Tanjung, Kualanamu, dan Kijing," kata Budi.

Total nilai investasi yang diperkirakan bisa diperoleh dari Korsel Rp20 triliun. Salah satu pertimbangan Korsel berminat menaruh uangnya di Indonesia karena mereka cukup yakin mampu bersaing dengan China dan Jepang, baik dalam kualitas produk maupun harga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper