Bisnis.com, JAKARTA — Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor dan PT Bangun Tjipta Sarana menjadi pemenang lelang proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Bandar Lampung menyisihkan empat konsorsium pesaing mereka.
Pada lelang yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terdapat lima konsorsium yang berhasil lulus dalam prakualifikasi dari 12 peserta yang ikut.
Kelima konsorsium itu ialah PT Bangun Cipta Kontraktor-PT Bangun Tjipta Sarana KSO; Konsorsium PT Adaro Energy Tbk.-PT Adhi Karya Tbk.-Suez Environnement; Konsorsium Salcon MMCB; Konsorsium PT Pembangunan Perumahan Tbk.-Wabag; dan Konsorsium Maynilad Water Services Inc.-PT Wijaya Karya Tbk.-Hydrochem.
Komisaris PT Bangun Cipta Kontraktor Fatchur Rochman mengatakan bahwa sebelum penandatanganan kontrak, pihaknya harus melengkapi berbagai kelengkapan, salah satunya yakni pembentukan badan usaha.
"Iya, kami pemenangnya, tapi ini kan masih masa sanggah sampai Jumat besok. Belum keluar surat penetapan resminya," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/12/2017).
Terkait dengan pembentukan badan usaha, nantinya PT Bangun Cipta Kontraktor memiliki mayoritas porsi sebesar 55%, sedangkan PT Bangun Tjipta Sarana porsinya sebesar 45%.
Baca Juga
Untuk strategi pendanaan pun akan menggunakan komposisi yakni 70% pinjaman dan 30% ekuitas.
"Sebelum mulai konstruksi, kami juga harus melakukan detail engineering design dan financial close. Ya sejumlah tahapan itu sesuai aturannya akan kami ikuti," kata Fatchur.
Proyek SPAM Bandar Lampung ini merupakan proyek SPAM kedua yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) setelah SPAM Umbulan yang mulai dikonstruksi pada pertengahan tahun ini.
Badan Usaha yang terlibat dalam proyek SPAM Umbulan adalah PT Meta Adhya Tirta Umbulan, yaitu perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium PT Medco Gas Indonesia dan PT Bangun Cipta Kontraktor selaku pemenang lelang.
Proyek SPAM Bandar Lampung sempat mengalami gagal lelang pada tahun lalu karena tidak ada badan usaha yang memasukkan dokumen penawaran.
Melalui skema KPBU ini, pembiayaan pembangunan SPAM berasal dari swasta, pemerintah daerah, pemerintah pusat, maupun dari perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sri Hartoyo menuturkan bahwa total nilai proyek SPAM Bandar Lampung senilai Rp1,11 triliun yang terdiri atas alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara Rp155 miliar, PDAM setempat senilai Rp132 miliar, APBD Pemerintah Kota Bandar Lampung senilai Rp146 miliar dan sisanya berasal dari KPBU.
"Dari KPBU terdiri dari dana badan usaha/investor Rp402 miliar dan viability gap fund Rp272 miliar," terangnya.
Penandatanganan kontrak proyek SPAM Bandar Lampung ini baru dapat dilakukan pada Februari tahun depan. Sementara itu, untuk mulai konstruksi pembangunan akan dilakukan pada Juni tahun depan.
"Setelah penetapan pemenang ini butuh waktu 6 bulan untuk penyelesaian finansial close. Kira-kira akan dibangun pertengahan tahun depan, bulan Juni," ucap Sri.