Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapkan Dana Rp50 Miliar, Pemulangan Wisatawan Makin Matang

Ketika Gunung Agung erupsi beberapa waktu lalu, rencana mitigasi pemulangan wisatawan cacat sana sini. Tidak mau terulang, kini pemerintah dan pelaku pariwisata menyiapkan rencana lebih matang.
Wisatawan mancanegara menunggu keberangkatan pesawat, di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/11/2017)./Bloomberg-Putu Sayoga
Wisatawan mancanegara menunggu keberangkatan pesawat, di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/11/2017)./Bloomberg-Putu Sayoga

Bisnis.com, DENPASAR - Ketika Gunung Agung erupsi beberapa waktu lalu, rencana mitigasi pemulangan wisatawan cacat sana sini. Tidak mau terulang, kini pemerintah dan pelaku pariwisata menyiapkan rencana lebih matang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku akan menyiapkan dana Rp50 miliar untuk memulangkan wisatawan jika erupsi Gunung Agung terjadi lagi. Hal ini berkaca dari kecacatan proses mitigasi saat erupsi pertama kali terjadi.

Menurutnya, mitigasi pemulangan wisatawan sempat carut marut lantaran tidak adanya kesiapan di lapangan. Oleh sebab itu, saat ini dia sedang mengusahakan untuk benar-benar mengadakan angkutan gratis menuju bandara di Banyuwangi (Jawa Timur) dan Lombok (Nusa Tenggara Barat) agar wisatawan bisa pulang dengan selamat.

Dia mengutarakan pemerintah daerah yang ada di Bali bersama pemerintah pusat akan bersama-sama mengeluarkan dana sukarela yang nantinya mencapai Rp50 miliar. "Dananya kita bicarakan kalau boleh akan dibiayai oleh kabupaten."

Gayung bersambut, Dinas Pariwisata Badung mengaku siap memberikan dana sebesar Rp47 miliar untuk memulangkan wisatawan lewat angkutan darat secara gratis.

Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra mengatakan dana Rp47 miliar tersebut berasal dari penyisihan pajak hotel dan restoran yang ada di kabupaten ini. Adapun pada 2017, terkumpul sebanyak Rp347 miliar.

Dana tersebut seharusnya dibagikan ke 6 kabupaten di Bali kecuali Denpasar dan Gianyar yang sama-sama merupakan daerah tujuan wisata. Hingga saat ini telah dibagikan sebanyak Rp300 miliar sementara sisanya yakni Rp47 miliar tadi belum dibagi dan akan dialokasikan ke rencana mitigasi pemulangan wisatawan jika Gunung Agung erupsi lagi.

"Misalnya kita keluarkan dana bencana prosedurnya lebih lama sementara uang tercepat adalah penyisihan pajak hotel dan restoran yang seharusnya dibagi ke enam kabupaten tersebut," katanya kepada Bisnis, Selasa (19/12/2017).

Dia menambahkan pemerintah pusat sendiri juga berencana mengeluarkan dana untuk mitigasi pemulangan wisatawan melului Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub.

Berdasarkan rapat yang diikutinya beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan Dirjen Perhubungan Darat akan memfasilitasi pemulangan wisatawan lewat jalur darat dengan menggelontorkan dana Rp45 miliar. "Pak Menteri sudah memberi rekomendasi, tinggal suratnya turun."

Menurutnya, dengan bantuan dan sinergi bersama antara pemerintah pusat dengan daerah, maka pelayanan ke wisatawan saat Gunung Agung erupsi tidak akan menjadi masalah lagi.

Dia juga mengakui saat Gunung Agung erupsi beberaa waktu lalu, pelaku pariwisata di Bali bersama pemerintah daerah maupun pusat belum siap menjalankan rencana mitigasi, misalnya ada pungutan Rp300.000 ke setiap wisatawan yang pulang menggunakan angkutan darat hingga banyaknya calo yang mengambil keuntungan ke wisatawan.

Sementara, saat ini, dia mengakui pemerintah bersama pelaku pariwisata sedang menggodok rencana mitigasi terbaik yang akan diberikan ke wisatawan.

Saat ini ada beberapa langkah mitigasi yang sudah direncanakan seperti tidak hanya menggunakan bus menuju bandara terdekat, melainkan juga fast boat dari Kedonganan ke Banyuwangi yang yang ditempuh dalam waktu 2,5 jam. "Kita juga mengusulkan agar berkoordinasi dengan Panglima TNI agar disiapkan pesawat Hercules dan ini masih dikoordinasikan."

Selain menyiapkan langkah mitigasi, pemerintah juga berencana mengeluarkan dana Rp100 miliar untuk mempromosikan Bali secara masif setelah kunjungan wisatawan ke pulau ini menurun lantaran aktivitas Gunung Agung.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan saat ini Menko Kemaritiman telah menetapkan wilayah Bali di luar zona 6-10 km berada di level 2 atau waspada.

Menurutnya level 2 telah menunjukkan bahwa aktivitas di Bali berlangsung dengan normal. Lantaran demikian, maka pihaknya diijinkan untuk mempromosikan Bali secara masif.

"Dengan status waspada ini maka kita dari industri boleh mempromosikan bali besar-besaran," katanya.

Dia mengutarakan promosi akan dilakukan berupa hard selling lewat pemberian diskon ke wisatawan domestik maupun mancanegara. Selama ini, promosi keindahan Bali sebagian besar disampaikan lewat branding dan advertising sehingga cara promosi lewat hard selling dinilai lebih ampuh dibanding cara lainnya.

"Kalau selling langsung menjual misalnya memberi diskon 40-50%, jadi saat ini akan lebih banyak hard selling baik untuk domestik maupun internasional," sebutnya.

Promosi ini seiring dengan target tingkat kunjungan wisatawan mancangera ke Bali oleh Kemenpar yang sebanyak 7 juta orang pada 2018. Target ini mesti dicapai walaupun aktivitas Gunung Agung masih berlangsung.

Menpar Arief Yahya mengakui target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali sama sekali tidak boleh turun. Terlebih kunjungan wisman ke Bali kalah jauh dibanding kunjungan wisman negara-negara lain. Contohnya kunjungan wisman ke Malaysia bisa mencapai 25 juta orang, atau Thailand mencapai 32 juta wisman. Bahkan, Bangkok sendiri kunjungannya bisa mencapai 18 juta wisman.

"Bangkok bahkan mengalahkan Bali padahal di sana kota di sini pulau, jauh lengkap Bali sebenarnya," katanya.

Dorongan untuk mencapai target ini juga diperkuat oleh  merosotnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali hingga tahun ini. Dia sebenarnya menarget ada sebanyak 6 juta wisman datang ke Bali pada 2017. Namun nyatanya, hingga akhir tahun diprediksi hanya terealisasi 5,5 juta wisman.

"Target Bali tidak tercapai berdasar versi saya, tapi mungkin target internal Bali sendiri yang ingin mendatangkan 5,5 juta wisman tercapai, tapi saya sebenarnya menarget 6 juta wisman," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper