Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 14 DESEMBER: The Fed Naikkan Suku Bunga, Akui Negara Palestina dan Yerusalem Timur Ibu Kotanya

Keputusan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan serta seruan para pemimpin negara-negara Islam untuk mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Kamis (14/12/2017).
Dolar AS./.Bloomberg
Dolar AS./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan serta seruan para pemimpin negara-negara Islam untuk mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Kamis (14/12/2017).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Menimbang Prospek Greenback. Dolar AS memang sempat menguat jelang pengumuman hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Namun, sejumlah analis menilai kinerja greenback belum akan membaik pada tahun depan. (Bisnis Indonesia)

The Fed Naikkan Suku Bunga 0,25%. Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25% pada hari Rabu, (13/12/2017) waktu AS, namun tidak mengubah prospek suku bunga bahkan di saat pertumbuhan ekonomi AS jangka pendek diproyeksikan naik. (Bisnis.com)

ADB: Ekonomi China 2018 Tumbuh 6,4%. Perekonomian China diprediksi akan melambat pada tahun 2018 mendatang. Prediksi tersebut datang dari Asian Development Bank. (Kontan)

Disney Memutuskan Membeli 21st Century Fox US$60 Miliar. Walt Disney mengkonfirmasi akan membeli aset 21st Century Fox senilai US$60 miliar. Seperti dikutip BBC, pembelian tersebut mencakup studio 20th Century Fox dan satelit penyiaran Sky and Star di Inggris, Eropa, dan Asia. (Kontan)

Akui Negara Palestina dan Yerusalem Timur Ibu Kotanya. Para pemimpin dari negara-negara Islam pada Rabu (13/12) mendesak dunia mengakui wilayah pendudukan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina. Dalam kesempatan itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak lagi memiliki perang apa pun dalam proses perdamaian. (Investor Daily)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper