Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Industri Besi dan Baja Asean (Southeast Asia Iron and Steel Institute/SEAISI) menyoroti peluang pergerseran dominasi baja impor di kawasan Asean dalam lima tahun ke depan.
Dalam laman resminya, SEAISI memprediksi pabrikan baja India mampu menggeser dominasi China lantaran dominasi baja China terus menyusut di Asean.
Pabrikan baja India diperkirakan bakal terus meningkatkan volume eskspor ke Asean. Per semester pertama tahun ini, volume ekspor baja India ke Asean mencatat kenaikan sebesar 5%.
“Pertumbuhan output di India diperkirakan mencapai 7,4% pada 2018,” ujar Sekjen SEAISI Tan Ah Yong.
India diperkirakan terus memacu laju ekspor baja ke Asean mulai tahun depan. Sebab pabrikan negara tersebut memproduksi berbagai kebutuhan permintaan baja di Asean seperti hot rolled coil, billet, dan baja tulangan.
Sebaliknya, baja impor asal China yang masuk ke pasar Asean diperkirakan terus menyusut pada tahun depan. Perbaikan harga komoditas baja mendorong pabrikan baja China mengutamakan distribusi produknya ke pasar domestik.
Baca Juga
Hingga kuartal ketiga tahun ini, ekspor baja China ke Asean anjlok 42% menjadi hanya sebanyak 16,35 juta ton. Laju penurunan tersebut bergerak lebih pesat ketimbang penurunan volume ekspor baja China ke seluruh dunia sebesar 30% menjadi sekitar 59,61 juta ton pada periode yang sama