Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2018, Permintaan Baja Diperkirakan Menembus 14,5 Juta Ton

Permintaan baja di dalam negeri pada tahun depan diperkirakan menembus 14,5 juta ton. Permintaan tersebut lebih tinggi 7% dibandingkan eskpektasi permintaan tahun ini sebanyak 13,5 juta ton.
Ilustrasi/spindo.com
Ilustrasi/spindo.com

Bisnis.com, JAKARTA—Permintaan baja di dalam negeri pada tahun depan diperkirakan menembus 14,5 juta ton.

Permintaan tersebut lebih tinggi 7% dibandingkan eskpektasi permintaan tahun ini sebanyak 13,5 juta ton.

Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (The Indonesian Iron and Steel Industry Association/IISIA) Hidayat Triseputro menyatakan proyeksi positif tersebut mendorong pabrikan baja multinasional mulai menanamkan modalnya di Indonesia pada tahun depan.

“Pertumbuhan demand baja tahun depan itu minimal 7%. Dengan begitu, investor enggak takut, ada beberapa yang ingin masuk ke sini mulai tahun depan,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (3/12).

Menurutnya, beberapa pabrikan China berencana merelokasi fasilitas pengolahan bajanya ke Indonesia. Hanya saja, pemerintah memperketat standar penggunaan teknologi untuk mencegah relokasi pabrikan skala kecil.

“Banyak sekali yang asal China berkeinginan masuk, tapi pemerintah sudah kita wanti-wanti agar investasi baru mesti hi tech. Kalau sekadar pakai teknologi induction furnace, itu bisa dikatakan buangan dari negara mereka, karena di sana saja sudah ditinggalkan,” ujarnya.

Hidayat menyatakan salah satu tantangan pengembangan industri baja di dalam negeri merupakan kekurangan kapasitas untuk memenuhi permintaan domestik.

Kapasitas kapasitas terpasang industri baja di dalam negeri masih jauh berada di bawah angka permintaan.

“Dari total angka permintaan, kurang lebih sekitar 30% itu area non-accessible, memang belum bisa diproduksi di sini,”ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper