Bisnis.com, JAKARTA—Pembentukan Indonesia Chamber of Commerce (Inacham) di Hong Kong diyakini dapat memperkuat jejaring dan kerjasama industri RI—Hong Kong.
Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar meyakini Inacham dapat menjembatani berbagai kepentingan pelaku bisnis kedua negara.
“Semoga Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi dari Hong Kong, dan sebaliknya semakin banyak peluang bagi perusahaan Indonesia yang memperluas pasar di Hong Kong,” ujarnya dalam siaran pers (2/12).
Haris menilai saat ini merupakan momentum yang tepat bagi investor asing menanamkan modalnya di Indonesia. Sebab pemerintah terus memperllihatkan komitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan berbagai langkah strategis.
Laporan tahunan Bank Dunia menyoroti perbaikan indikator kemudahan berbisnis di Indonesia. Peringkat ease of doing business Indonesia pada 2018 berada pada peringkat ke-72 dari 190 negara di dunia. Posisi tersebut lebih tinggi 19 tingkat ketimbang tahun sebelumnya pada peringkat ke-91. Dalam dua tahun terakhir, peringkat EoDB Indonesia melonjak 34 peringkat.
Menurutnya, pemerintah tengah mendiskusikan untuk mengadopsi skema insentif perpajakan baru untuk menarik lebih banyak investasi. Rencananya, pemerintah bakal mengarahkan insentif fiskal kepada industri yang mengeluarkan belanja riset dan padat karya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan sektor industri manufaktur merupakan kontributor terbesar bagi ekonomi nasional. Peranan sektor manufaktur terhadap PDB nasional merupakan yang tertinggi ketimbang sektor lain, yakni di atas 20%.
Airlangga menyatakan sektor manufaktur perlu mulai membidik pasar ekspor non tradisional. “Pemerintah tengah berupaya menyelesaikan perjanjian-perjanjian internasional agar produk lokal yang kita andalkan untuk ekspor tidak terganggu,” ujarnya.
Pembentukan Inacham di Hong Kong, menurutnya, dapat hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara semakin meningkat serta memperoleh keuntungan dari integrasi ekonomi ASEAN. Selama ini, Hong Kong adalah mitra dagang yang penting dan salah satu sumber investasi terbesar di Indonesia. Hong Kong juga melihat Indonesia sebagai salah satu mitra strategis, terlihat dari dibukanya kantor Hong Kong Trade and Development Council (HKTDC) dan Hong Kong Economic and Trade Office (HKETO) di Jakarta.