Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji Coba Mobil Listrik Mitsubishi Akhir Desember

Kementerian Perindustrian bakal mulai mengujicoba dua model dari sepuluh model mobil listrik buatan pabrikan Mitsubishi pada akhir Desember tahun ini.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan test drive empat tipe electric vehicle (EV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) yang diproduksi oleh Mitsubishi Motors di pabriknya yang berlokasi di Okazaki, Prefektur Aichi, Jepang, pada Kamis (19/10)./JIBI-Ana Noviani
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan test drive empat tipe electric vehicle (EV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) yang diproduksi oleh Mitsubishi Motors di pabriknya yang berlokasi di Okazaki, Prefektur Aichi, Jepang, pada Kamis (19/10)./JIBI-Ana Noviani

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian bakal mulai mengujicoba dua model dari sepuluh model mobil listrik buatan pabrikan Mitsubishi pada akhir Desember tahun ini.

Pemerintah bakal menjadikan hasil ujicoba sebagai salah satu referensi untuk menyesuaikan regulasi model kendaraan tersebut di Indonesia.

“Kami berharap regulasi dan fasilitasnya akan keluar pada awal tahun depan. Sehingga insentif untuk mobil listrik ini akan dipacu," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran pers, Kamis (30/11/2017).

Sebelumnya, Airlangga sudah bertemu langsung dengan CEO Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko di Tokyo pada Oktober lalu. Dalam kesempatan tersebut, Mitsubishi menyanggupi penyerahan 10 unit prototype mobil listrik untuk penelitian dan pengembangabn di Indonesia.

Pemerintah tengah mengkaji strategi agar pengembangan kendaraan listrik tersebut mampu diproduksi pabrikan otomotif di tanah air. Rencananya, pemerintah bakal menurunkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kepada kendaraan ramah lingkungan, hybrid, dan listrik.

Penyeseuaian kebijakan tersebut diharapkan mampu mendorong pabrikan otomotif memprioritaskan produksi kendaraan dengan emisi rendah (low carbon emission vehicle/LCEV).

“Pengembangan teknologi hybrid atau electric vehicle pada kendaraan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus juga mengurangi impor BBM,” ujarnya.

Pengembangan kendaraan hybrid atau electric vehicle, menurutnya, dapat sekaligus mendiversifikasi konsumsi bahan bakar. Bukan lagi bergantung kepada BBM, namun juga mulai mengarah kepada penggunaan bahan bakar alternatif seperti gas, nabati, maupun listrik.

Airlangga menargetkan populasi kendaraan emisi rendah mencapai 400.000 unit atau sebesar 25% dari total pasar otomotif Indonesia pada 2025. Berbagai pabrikan otomotif mulai menyiapkan produk yang siap dipasarkan. Beberapa di antaranya seperti Nissan yang menghadirkan mobil listrik Note e-Power.

Di samping itu, Sokonindo Automobile sebagai usaha patungan Sokon Group Co.Ltd. asal Hong Kong dan PT Kaisar Motorindo Industri mulai mengembangkan mobil listrik di dalam negeri.

Model lain yang tercakup dalam LCEV adalah mobil hibrida. Untuk model ini, produsen yang melakukan pengembangan adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Suzuki Indomobil Sales, dan BMW Indonesia. Beberapa model bahkan mulai dipasarkan, seperti BMW i8, Toyota Camry hibrida, dan Alphard hibrida, serta Suzuki Ertiga hibrida.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper