Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Minta PLTU Skala Kecil Maksimalkan Komponen Dalam Negeri

PT PLN (Persero) berupaya meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dengan mendorong pengembang PLTU berskala kecil atau di bawah 100 MW agar menggunakan komponen domestik seutuhnya atau 100%.
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro/Ilustrasi-youtube.com
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro/Ilustrasi-youtube.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) berupaya meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dengan mendorong pengembang PLTU berskala kecil atau di bawah 100 MW agar menggunakan komponen domestik seutuhnya atau 100%.

“Kalau untuk pembangkit listrik di bawah 100 MW, perusahaan dalam negeri sudah bisa memenuhi permintaan kita. Setiap tahun itu, kita membangun 200 PLTU skala kecil. Ini bisa dimanfaatkan,” kata Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso kepada bisnis di Jakarta, Rabu (22/11/2017).

PLN juga meminta anak perusahaan untuk menggandeng perusahaan dalam negeri sehingga bisa meningkatkan porsi TKDN infrastruktur ketenagalistrikan, khususnya PLTU.

Indonesia Power, salah satu anak perusahaan PLN menggandeng perusahaan peralatan industri PT Barata Indonesia untuk penyediaan komponen dan maintenance pembangkit listrik.

Dia mengatakan, kerja sama tersebut mempunyai tantangan tersendiri karena Barata harus mampu memberikan harga yang kompetitif sesuai dengan arahan pemerintah. Ini dilakukan agar harga konsumsi listrik untuk masyarakat bisa lebih murah.

PT Barata Indonesia telah memiliki pengalaman di bidang pembangkit tenaga listrik, baik dalam manufaktur komponen-komponen BOP maupun dalam menyelesaikan pembangunan PLTU, PLTG dan PLTMH.

Dia mengatakan, PLN masih belum menemukan mitra kerja bisa membangun komponen dalam negeri untuk PLTU skala besar. “Kalau rata-rata TKDN untuk PLTU skaa besar masih 25%,” katanya.

Iwan berharap agar industri dalam negeri lainnya dapat bersaing dengan perusahaan asing untuk mengangkat TKDN.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper