Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Impor Daging Kerbau, Bulog Tunggu Hasil Rakortas

Perum Bulog masih menunggu hasil rapat koordinasi terbatas terkait usulan perpanjangan rekomendasi importasi daging kerbau beku asal India guna pemasukan pada 2018.
Ilustrasi daging beku/Reuters-Maxim Zmeyev
Ilustrasi daging beku/Reuters-Maxim Zmeyev

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog masih menunggu hasil rapat koordinasi terbatas terkait usulan perpanjangan rekomendasi importasi daging kerbau beku asal India untuk pemasukan pada 2018.

Direktur Komersial Perum Bulog Febriyanto menyampaikan Bulog telah mengusulkan perpanjangan rekomendasi importasi daging kerbau beku asal India ke Kementerian Perdagangan pada awal November 2017. Usulan yang disampaikan sekitar 31.000 ton.

Dia mengatakan usulan ini akan dibahas dalam rapat koordinasi terbatas di Kemenko Perekonomian. "[Usulan] ke Kemendag kurang lebih 31.000 ton, sudah sejak awal bulan. Informasinya akan dibahas di Rakortas," katanya melalui pesan singkat, Senin (20/11/2017).

Pada awal tahun Bulog memperoleh rekomendasi importasi daging kerbau beku sebesar 51.728 ton. Rekomendasi berlaku hingga Desember 2017. Hingga akhir tahun, realisasi impor diproyeksi sekitar 20.728 ton. Artinya, masih ada sekitar 31.000 ton dari kuota rekomendasi yang belum terealisasi.

Sebelumnya, Febri mengatakan asosiasi distributor daging indonesia menanti kelanjutan importasi daging kerbau pada 2018.

Pekan lalu di Banyumas, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Karyawan Gunarso menyampaikan importasi daging kerbau memberikan pilihan sumber protein kepada masyarakat dengan harga yang lebih rendah yakni Rp80.000 per kg. Lebih lanjut, Bulog sebagai operator siap menerima penugasan dari pemerintah untuk stabilisasi harga daging di tingkat konsumen.

"Pada 2016-2017, Bulog sudah melakukan importasi cukup besar. Dengan jumlah yang dibeli lebih dari 50.000 ton," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper