Bisnis.com, JAKARTA - Lesunya industri ritel dalam negeri juga berdampak negatif terhadap bisnis angkutan barang berbasis truk.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengatakan banyaknya toko ritel yang tutup membuat stock level menurun.
"Artinya kiriman barang juga turun," katanya kepada Bisnis di Jakarta Rabu (1/11/2017).
Menurutnya, selama ini bisnis ritel offline mendominasi. Namun, sejak tumbuhnya e-commerce terjadi pergeseran. Akibatnya, pengiriman barang menggunakan truk ikut menurun.
Sekarang pengiriman barang lebih banyak menggunakan armada yang lebih kecil. "Kalau trucking ada shifting volume ke kendaraan kecil karena ada perubahan sikap konsumen," ujarnya.
Data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menunjukkan tren pertumbuhan industri ritel terus menurun sejak 2013.
Pada semester I/2017 industri ini hanya tumbuh 3,7%. Padahal tahun lalu tumbuh di atas 10%. Ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sekitar 5,01%.