Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemitraan Pasokan Peritel Modern ke Warung, Kemendag & Indogrosir Lakukan Uji Coba Program

Marketing Executive Director Indogrosir Slamet Purnomo membenarkan Indogrosir turut serta dalam percobaan program kemitraan antara peritel modern dengan pedagang tradisional yang dilaksanakan akhir Oktober 2017
Ilustrasi./.Bisnis
Ilustrasi./.Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Marketing Executive Director Indogrosir Slamet Purnomo membenarkan Indogrosir turut serta dalam percobaan program kemitraan antara peritel modern dengan pedagang tradisional yang dilaksanakan akhir Oktober 2017.

Dia menerangkan sebenarnya program yang sama sudah dijalankan oleh perusahaan sejak lama sehingga nantinya tidak ada yang berubah di sisi mekanisme.

"Indogrosir tidak yang berubah karena memang yang sudah berjalan demikian. Cuma karena Indogrosir sudah cover peritel tradisional dengan basis data yang relatif memadai dibanding yang lain, maka Indogrosir yang ditunjuk," papar Slamet kepada Bisnis, Kamis (26/10/2017).

Hanya saja, lanjut dia, program ini sedikit berbeda karena pihak perbankan turut dilibatkan.

Menurut Indogrosir, Kementerian Perdagangan (Kemendag) ingin melibatkan perbankan seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Central Asia (Tbk) dalam hal akses modal. Nantinya, bank-bank tersebut bakal membantu pedagang tradisional yang telah menjadi anggota Indogrosir di sisi pembiayaan.

Saat ini, sudah ada 92.000 pedagang tradisional di berbagai daerah di Indonesia yang menjadi anggota Indogrosir. Anggotanya berupa pemilik warung, toko kelontong, koperasi, minimarket, pengelola kantin, maupun perorangan.

Bantuan pembiayaan yang telah disepakati maksimal Rp25 juta, di mana jaminannya kemungkinan berupa barang dagangan. "Sebagai bentuk keseriusan peritel tradisional saja. Dalam praktik kan sulit juga mengikat barang dagangan sebagai jaminan. Mungkin itu istilah perbankan saja," papar Slamet.

Namun, dia mengaku tidak tahu apakah ada peritel modern lainnya yang turut serta dalam percobaan tersebut atau sudah siap menjalankan program ini.

Indogrosir merupakan bagian dari Grup Salim, yang juga mengelola minimarket Indomaret. Perusahaan ini berdiri pada 1993 dan sekarang memunyai 18 gerai di kota-kota besar Indonesia. (lihat tabel)

Selain membuka perkulakan, Indogrosir juga memiliki waralaba minimarket dengan nama Outlet Mitra Indogrosir (OMI) dan memunyai online shop yang khusus memenuhi permintaan barang-barang kebutuhan kantor melalui Klik Indogrosir.

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan tengah menggodok bersama para pelaku usaha terkait kemitraan antara ritel modern dan warung tradisional. Langkah itu diklaim dapat mengurangi disparitas harga pasokan yang didapat oleh kedua format tersebut.

Pemerintah menilai selama ini warung tradisional membeli pasokan barang dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan ritel modern. Dengan adanya program kemitraan, diharapkan nantinya para pemilik warung bisa mendapatkan akses barang yang lebih baik dengan biaya yang efisien.

Berdasarkan catatan Nielsen Indonesia, beberapa peritel yang sudah melakukan kemitraan dengan toko-toko tradisional di antaranya Indogrosir, Lotte Grosir, Indomaret, dan Alfamart. Melalui program Indogrosir Red Member, perkulakan itu telah menghubungkan 12 pusat grosirnya dengan 60.000 toko tradisional di 10 kota. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper