Bisnis.com, JAKARTA--Perkembangan bisnis dagang elektronik alias e-commerce di Indonesia tumbuh pesat setiap tahun. Selama 10 tahun terakhir bisnis e-commerce dalam negeri tumbuh sekitar 17%.
Namun Indonesia menghadapi dua masalah mendasar dalam perkembangan e-commerce, yaitu sistem pembayaran dan pengiriman barang.
Pendiri perusahaan jasa kurir J&T Jet Lee mengatakan, dari sisi pengiriman barang, perusahaan pengiriman menghadapi tantangan geografis yaitu Indonesia yang berupa kepulauan.
"Pengiriman barang menjadi sulit, tetapi ini sekaligus peluang," katanya di Jakarta, Senin (23/10/2017).
Menurutnya, Indonesia berpotensi menjadi pemain besar di bisnis e-commerce asalkan ditunjang oleh jasa pengiriman yang mumpuni.
Sebagai perbandingan, di China ada 100 juta paket yang dikirim dalam sehari. Sedangkan di Indonesia rata-rata hanya 700 ribu sehari.
Baca Juga
Meskipun demikian, pada 2020 mendatang valuasi bisnis e-commerce di Indonesia diprediksi naik 10 kali lipat menjadi US$130 miliar. Oleh karena itu, J&T gencar menambah jaringan guna menghadapi ledakan bisnis tersebut.
Saat ini J&T sudah memiliki 2000 titik pengantaran di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut bertambah 700 hanya dalam waktu 3 bulan. Dalam waktu dekat titik pengambilan juga akan ditingkatkan menjadi 2000.
Dalam sehari jumlah paket yang dikirim J&T mencapai 250.000. Jumlah karyawannya sekitar 16.000 dan memiliki armada mobil sebanyak 1000.