Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita global mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Senin (23/10/2017), di antaranya tentang biaya jasa lobi kepada Pemerintah Federal Amerika Serikat (AS) serta rencana Milan dan Venesia menggelar referendum mendapatkan otonomi yang lebih luas dari Pemerintah Italia.
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Mengintip Biaya-biaya Lobi di AS. Kabar mengenai jasa lobi yang digunakan Pemerintah Indonesia untuk mengatur kunjungan Presiden Joko Widodo ke Gedung Putih, sempat menjadi isu yang cukup panas pada 2015. Protes dan kritik pun mengemuka. Namun demikian, lobi-lobi kepada Pemerintah Federal Amerika Serikat (AS) pada dasarnya adalah hal yang lumrah. (Bisnis Indonesia)
China Tuai Kritik dari AS. Usai menyelesaikan Kongres Partai Komunis pada pekan lalu, Pemerintah China langsung mendapatkan kritik tajam dari Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS kecewa dengan lambatnya kemajuan China dalam memacu reformasi ekonomi berbasis pasarnya. (Bisnis Indonesia)
PM Abe Menang Telak dalam Pemilu. Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe meraih kemenangan telak dalam pemilihan umum (pemilu) yang diselenggarakan pada Minggu (22/10). Dengan kemenangan gemilang maka ia dapat memperoleh mandat untuk mempertegas sikap hawkish-nya terhadap Korea Utara (Korut) dan mengisi ulang energi di negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia. (Investor Daily)
Milan & Venesia Tuntut Otonomi Fiskal dari Italia. Istilah referendum (jajak pendapat), kini semakin sering terdengar dari kawasan Eropa. Setelah Catalan berniat memisahkan diri dari Spanyol, kini giliran Milan dan Venesia yang berniat menyelenggarakan referendum pada Minggu (22/10) waktu setempat, untuk mendapatkan otonomi yang lebih luas dari Pemerintah Italia. (Kontan)
Defisit Anggaran Amerika Membengkak. Bujet Pemerintah Amerika Serikat (AS) makin tekor. Negeri Paman Sam bahkan membukukan defisit anggaran terbesar sejak tahun fiskal 2013. (Kontan)
Bitcoin Menuju US$10.000. Harga bitcoin mematahkan rekor lagi. Jumat (20/10), harga bitcoin telah menembus level US$6.000 atau sekitar Rp81 juta per bitcoin. Kendati bergerak fluktuatif, harga mata uang virtual tersebut diyakini berpeluang mencatatkan rekor harga baru. (Kontan)
